Bagikan:

Ketua DPRD: Cilacap Belum Pro Investasi

Salah satu penyebab rendahnya investasi di Cilacap menurut Taufik adalah tingginya dana non budgeter yang harus ditanggung investor.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 12 Jun 2016 21:22 WIB

Ketua DPRD: Cilacap Belum Pro Investasi

Ilustasi suap. Foto: Antara

KBR, Banyumas – Ketua DPRD Cilacap, Taufik Nurhidayat menyebut Kabupaten Cilacap belum menjadi daerah pro investasi. Hal ini menurut dia bisa dilihat dari rendahnya tingkat investasi yang masuk masuk ke Cilacap.

Salah satu penyebab rendahnya investasi di Cilacap menurut Taufik adalah tingginya dana non budgeter yang harus ditanggung investor. Dia mengakui masih ada pihak di pemerintahan daerah yang melakukan praktik palak memalak kepada investor baru.

Taufik mengatakan, rendahnya perkembangan industri di Cilacap menyebabkan tingginya angka pengangguran. Padahal, Cilacap mestinya menjadi salah satu daerah buruan investor lantaran memiliki pilihan moda transportasi, mulai dari angkutan darat, kereta, pelabuhan dan bandara. 

"Purbalingga itu tidak punya pelabuhan, tidak punya bandara. Tapi di sana  orang mau mendirikan banyak pabrik bulu mata (idep) di sana. Ada apa ini sebenarnya? Apakah Cilacap Bisa? Bisa, kita daerah otonomi. Lalu apakah Cilacap bisa? Ya bisa. Yang penting rumusnya hanya satu, yang penting investor dimanjakan dengan data-data yang penting, Kemudian ada yangtidak kalah penting, jangan dipalak," jelasnya.  

Taufik menambahkan, jika Cilacap ingin mengundang investasi yang besar maka pemerintah daerah mesti mempermudah perizinan invastasi. Selain itu ada beberapa opsi lain seperti pajak rendah dengan waktu tertentu dan data-data akurat kepada calon investor. Pemerintah daerah, kata dia, juga wajib memberi rasa aman, baik dari gangguan keamanan secara umum maupun keamanan investasi.

Menurut Taufik, potensi perikanan yang bisa dikembangkan di Cilacap antara lain sektor perikanan tangkap, budidaya tambak, pengolahan ikan, pariwisata, serta sektor lainnya seperti industri sabut kelapa karet (sabutret).

Editor: Sasmito

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending