KBR, Malang - Sebanyak enam kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur yang berada di aliran Sungai Bengawan Solo diminta siap siaga mengantisipasi bencana banjir. Pasalnya, Jawa Timur saat ini berstatus siaga I atau level hijau terhadap potensi bencana banjir.
"Situasi Bengawan Solo siaga I, level hijau. Saya diperintah pak gubernur untuk mengumpulkan atau konsolidasi dengan kabupaten dan kota yang berada di aliran sungai bengawan solo," jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Jawa Timur Sudarmawan di Malang, Selasa (21/6/2016).
Sudarmawan pun melanjutkan, enam daerah yang diminta waspada yakni Kabupaten Ngawi, Madiun, Tuban, Bojonegoro, Lamongan dan Gresik.
"Yang intinya pak gubernur ingin keyakinan apakah daerah itu dalam kesiapsiagaannya sudah terbangun," katanya.
Keenam daerah itu, lanjut Sudarmawan, dinilai telah siap menghadapi banjir. Hal ini ditunjukkan dengan adanya skenario penanganan bencana yang telah disiapkan masing-masing daerah. Meliputi titik evakuasi warga hingga persiapan logistik saat bencana.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat, ada tiga level kebencanaan yang ditetapkan yaitu siaga I atau level hijau dengan tinggi maksimum air di sungai Bengawan Solo 13 meter. Siaga II atau level kuning dengan tinggi air 14 meter dan tertinggi adalah siaga III atau level merah jika tinggi air di Sungai Bengawan Solo menyentuh 15 meter. Ketinggian air dipantau di UPT Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro. (ika)