KBR, Pelalawan- Tim medis Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau melakukan pengawasan intensif terhadap gajah Lisa dan bayinya. Induk gajah Tim Flying Squad tersebut masih ditempatkan kawasan terbatas Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), kecamatan Ukui, kabupaten Pelalawan, Riau.
Dokter Hewan dari BBKSDA Riau, Rini Deswita, mengatakan tim medis terus memantau perkembangan Lisa dan bayinya. Induk gajah jinak yang telah berusia 28 tahun tersebut juga diberi antibiotik untuk menghindari infeksi pasca melahirkan anak ketiganya “Untuk ibunya kita berikan vitamin, injeksi untuk penguatan otot, penambah nafsu makan dan juga penambah darah,” jelas Rini Deswita, Kamis (2/6) di Taman Nasional Tesso Nilo.
Rini menambahkan, saat ini bayi gajah dalam keadaan sehat. Bayi gajah yang masih menunggu pemberian nama tersebut masih dalam pengawasan induknya.
“Bayi gajah sudah mampu berdiri dan berjalan.”
Dia melanjutkan, bayi gajah masih mendapatkan perawatan terutama pada tali pusar. “Untuk tali pusar masih kita beri disinfektan dan betadine untuk mencegah terjadinya miasis atau ulat infeksi,” tambah Rini.
Gajah Lisa, induk gajah jinak Tim Flying Squad Taman Nasional Tesso Nilo telah melahirkan anak ketiganya, awal pekan ini. Sebelumnya, pada tahun 2007 Lisa melahirkan anak pertama yang diberi nama Nela. Sayang, Nela ditemukan mati di dalam kawasan TNTN pada usia delapan tahun. Hingga kini tidak diketahui pasti penyebab matinya gajah remaja tersebut. Anak kedua Lisa lahir pada tahun 2011 diberi nama Tessa.
Editor: Malika