KBR, Banyuwangi- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menetapkan status siaga satu bencana banjir, longsor dan angin puting beliung. Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram menjelaskan penetapan status itu menyusul meningkatnya frekuensi bencana di sejumlah daerah di Banyuwangi, pada peralihan musim saat ini.
”Sudah mendapatkan peringatan dini dari BMKG, semenjak awal Juni dari peringatan dini akan adanya potensi ancaman bencana karena iklim, karena cuaca itu sudah kita sosialisasikan ke masyarakat. Jadi sekarang kita siaga satu menghadapi potensi ancaman bencana sekarang ini,” kata Eka Muharram, Jumat (24/6/2016)
Banjir, tanah longsor dan puting beliung mulai melanda beberapa wilayah di Banyuwangi sejak awal bulan Juni. BPBD mencatat sedikitnya ada puluhan titik rawan bencana banjir yang tersebar di 24 kecamatan. Selain banjir, sejumlah wilayah di Banyuwangi juga rawan bencana tanah longsor serta puting beliung dengan jumlah titik rawan mencapai 8 titik.
Eka berujar, “BPBD telah menyiapkan posko bencana, personel yang melibatkan seluruh instansi terkait, termasuk kesiapan stok logistik pangan dan kesehatan.
Selain itu, kata dia, BPBD Banyuwangi juga telah memasang peralatan pendeteksi bencana banjir (early warning sistem) di sejulah titik di Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi termasuk dalam 22 daerah rawan bencana yang ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur. (MLK)