KBR, Jombang - Warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten
Jombang, Jawa Timur, sudah dua bulan ini kesulitan air bersih. Hal ini
disebabkan oleh kekeringan yang mulai melanda wilayah Jombang sejak
memasuki musim kemarau tahun ini.
Warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 3,5 KM untuk mendapatkan air
bersih guna keperluan mereka sehari-hari. Tak jarang warga juga harus membeli air bersih dari desa tetangga dengan harga Rp 5 ribu untuk
satu jeriken yang berisi 30 liter air bersih.
Salah satu warga, Siti Musriah mengatakan, air yang mereka beli dari
Desa tetangga hanya untuk keperluan wudhu dan minum. Sedangkan untuk
mandi dan cuci baju biasanya warga membuat kubangan kecil disungai.
"Satu jeriken 5 ribu, biasanya sekali ambil empat jeriken 20 ribu. Ya senang, soalnya nggak sampai beli." Kata Musriah.
Musriah menambahkan kekeringan di desanya hampir terjadi setiap tahun. Namun, hingga saat ini belum ada solusi pasti dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Kata dia, kondisi itu
kemudian diperparah dengan tak berfungsinya saluran PDAM di Dusun setempat.
Sementara, saat dikonfirmasi pihak BPBD mengaku mulai melakukan droping
air bersih sejak satu minggu lalu di beberapa Desa. Salah satu relawan
bencana, Stevie Maria mengatakan, Droping baru dapat dilakukan BPBD
jika Desa atau wilayah yang kesulitan air bersih melapor melalui
masing-masing Kecamatan.
Sebagai info di Dusun Wonorejo terdapat 44 Kepala Keluarga yang mendiami
wilayah tersebut. Wilayah yang berbatasan langsung dengan kecamatan
wonosalam ini setiap tahun mengalami kekeringan.
Editor : Sasmito Madrim