Bagikan:

Warga Wonorejo, Jombang Krisis Air Bersih

Warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 3,5 KM untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan mereka sehari-hari.

BERITA | NUSANTARA | NUSANTARA

Rabu, 24 Jun 2015 08:29 WIB

Warga Wonorejo, Jombang Krisis Air Bersih

Bantuan air bersih di Desa Wonorejo, Jombang, diserbu warga. Foto: Muji Lestari KBR

KBR, Jombang - Warga Dusun Wonorejo, Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sudah dua bulan ini kesulitan air bersih. Hal ini disebabkan oleh kekeringan yang mulai melanda wilayah Jombang sejak memasuki musim kemarau tahun ini.

Warga terpaksa harus berjalan kaki sejauh 3,5 KM untuk mendapatkan air bersih guna keperluan mereka sehari-hari. Tak jarang warga juga harus membeli air bersih dari desa tetangga dengan harga Rp 5 ribu untuk satu jeriken yang berisi 30 liter air bersih.

Salah satu warga, Siti Musriah mengatakan, air yang mereka beli dari Desa tetangga hanya untuk keperluan wudhu dan minum. Sedangkan untuk mandi dan cuci baju biasanya warga membuat kubangan kecil disungai.

"Satu jeriken 5 ribu, biasanya sekali ambil empat jeriken 20 ribu. Ya senang, soalnya nggak sampai beli." Kata Musriah.

Musriah menambahkan kekeringan di desanya hampir terjadi setiap tahun. Namun, hingga saat ini belum ada solusi pasti dari Pemerintah Kabupaten Jombang. Kata dia, kondisi itu kemudian diperparah dengan tak berfungsinya saluran PDAM di Dusun setempat.

Sementara, saat dikonfirmasi pihak BPBD mengaku mulai melakukan droping air bersih sejak satu minggu lalu di beberapa Desa. Salah satu relawan bencana, Stevie Maria mengatakan, Droping baru dapat dilakukan BPBD jika Desa atau wilayah yang kesulitan air bersih melapor melalui masing-masing Kecamatan.

Sebagai info  di Dusun Wonorejo terdapat 44 Kepala Keluarga yang mendiami wilayah tersebut. Wilayah yang berbatasan langsung dengan kecamatan wonosalam ini setiap tahun mengalami kekeringan.


Editor : Sasmito Madrim

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending