Bagikan:

Wagub Jatim: Belum Ada Temuan PNS Berijazah Palsu

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebut saat ini belum mendapatkan laporan di lingkup pemerintahan Jawa Timur tentang adanya kasus ijasah palsu

BERITA | NUSANTARA | NASIONAL

Sabtu, 06 Jun 2015 15:31 WIB

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf . Foto KBR: Muji lestari

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf . Foto KBR: Muji lestari

KBR, Jombang - Maraknya pemberitaan mengenai kasus ijasah palsu membuat Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul angkat bicara, Minggu (06/06).

Gus Ipul mengatakan sampai saat ini belum mendapatkan laporan di lingkup pemerintahan Jawa Timur tentang adanya kasus ijasah palsu di kalangan PNS. 

Namun Gus Ipul menegaskan, jika memang ada maka pelakunya harus ditindak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Gus Ipul berharap agar dengan adanya kasus ijazah palsu maka perguruan tinggi harus introspeksi. Tidak boleh hanya memproduksi ijasah saja, namun harus disertai dengan produksinya Sumber daya Manusia (SDM) lulusan kampus yang berkualitas.

“Mudah-mudahan ini untuk perbaikan. Jadi supaya ijazah itu tidak hanya sekedar formalitas tapi memang pemegangnya itu punya keterampilan betul," kata Saifullah Yusuf, di Jombang, Sabtu (6/6).

"Makna pokoknya adalah bagaimana kampus ini tidak berfikir memproduksi ijazah saja tetapi memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas, inilah moralitas perguruan tinggi," tambah Syaifullah Yusuf.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf menambahkan kasus  ijasah palsu harus diambil sisi positifnya. Dengan kasus ini harus ada sistem perbaikan dalam sistem pendidikan.

Saat disinggung mengenai beberapa kampus di Jawa Timur yang dinonaktifkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Gus Ipul menyerahkan semuanya ke pihak Menteri. 

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending