Bagikan:

Uang Kuno Seberat 10 Kilogram Ditemukan di Banyumas

Uang kuno sebanyak 10 kilogram ditemukan di Desa Sibalung Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

BERITA | NUSANTARA

Sabtu, 13 Jun 2015 13:57 WIB

Ilustrasi uang emas penemuan warga. Foto: Antara

Ilustrasi uang emas penemuan warga. Foto: Antara

KBR, Banyumas – Uang kuno seberat 10 kilogram ditemukan di Desa Sibalung, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah. Uang kuno tersebut saat ini disita pemerintah desa setempat. Namun sebagian diantaranya sudah tersebar diantara para penduduk.

Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan Indonesia, Imam Hamidi Antasalam mengatakan, uang kuno ditemukan saat pihak desa hendak membangun di kompleks balai desa. Saat menggali, pekerja bangunan menemukan uang kuno yang tersimpan dalam kendil di empat tempat berbeda.

Lokasi penemuan uang ini membentuk garis bujur sangkar. Diperkirakan, uang kuno ini ditanam di dalam tanah di bawah bangunan yang berfungsi sebagai ground dibawah pondasi bangunan.

"Uang kuno tersebut hari ini sudah disita pihak pemerintah desa. Yang penting adalah pelestariannya. Lokasi penemuan sudah ditandai dengan pengaman. Biar tidak ada penggalian liar atau eskavasi liar dalam bahasa arkeologinya," kata Imam Hamidi, Sabtu (13/6/2015).

Imam Hamidi mengungkapkan, uang jenis keping tersebut diduga berasal dari zaman kolonial Belanda. Paling muda bertahun 1918. Sedangkan yang paling tua masih menunggu proses penelitian selanjutnya. Sebab, sejumlah uang kuno tersebut tidak bertahun.

Mempertimbangkan nilai sejarahnya, Balai Cagar Budaya Jawa Tengah merekomendasikan agar uang kuno yang sudah kadung tersebar di masyarakat segera dikumpulkan. Sebab diperkirakan uang kuno ini ada hubungannya dengan sejarah Kalirejo dan Banyumas pada umumnya.

Imam menambahkan, pihaknya sudah melapor kep Pemerintah Kabupaten Banyumas dan berkoordinasi dengan Balai Cagar Budaya Jawa Tengah.




Editor: Quinawaty Pasaribu  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending