Salah satu penyalur sembako di Kecamatan Krayan Selatan, Yoseph Murang mengaku telah mengirim 750 kilogram gula untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah perbatasan. Namun minimnya persediaan, membuat pedagang harus membatasi pembelian sembako oleh warga.
“Paling satu kilo satu keluarga, jadi ini bukan sistem siapa yang kuat beli ini sistemya bagi rata. Minyak, bensin, solar semua tidak bisa masuk. Bensin sampai 25 ribu satu liter.“ujar Yoiseph Murang kepada portalkbr.com Senin (15/06/2015).
Yoseph Murang menambahkan, dirinya juga akan memanfaatkan Subsidi Ongkos Angkut untuk mengirim minyak dan kebutuhan pokok lainnya seberat 7,5 ton.
Di wilayah perbatasan, pedagang mengaku menaikkan harga 10 persen lebih mahal dari harga beli sembako di Kabupaten Nunukan. Selama tiga bulan terakhir, pemerintah Malaysia menutup jalur distribusi kebutuhan pokok di perbatasan Kecamatan Krayan dan Krayan Selatan.
Sulitnya transporasi di wilayah itu membuat warga bergantung hampir 100 persen kepada kebutuhan pokok dari Malaysia.
Editor: Quinawaty Pasaribu