KBR, Bogor - Sedikitnya 3 hektar sawah yang berada di Desa Tegalwaru, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor mengalami kekeringan. Hal itu mengakibatkan sejumlah petani padi beralih menanam palawija.
Ketua Kelompok Tani Desa Tegalwaru, EncepĀ mengatakan, kekeringan terjadi sejak masuk musim kemarau di Bogor. Sejumlah petani terpaksa beralih menanam sayut mayur agar bisa memenuhi kebutuhannya.
"Sekitar satu sampai tiga hektar sawah yang kekeringan, tapi banyak yang menyiasatinya dengan menanam sayur. (Kalau air untuk warga bagaimana pak?) ya sebagian sumur memang ada yang mengalami kekeringan juga," katanya saat dihubungi KBR, Jumat (26/06)
Encep menjelaskan, warga masih beruntung masih ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK). Meski demikian, jarak sumber air tersebut agak jauh yaitu 200 meter dan warga mengaku kesulitan karena harus mengantri.
"Sekitar 200 meter ke sumber air, tapi kan harus antre. Kita belum ada pasokan air dari PDAM," jelasnya.
Meski sudah beberapa hari mengalami kekeringan,
warga masih sempat memanen hasil panen terlebih
dahulu. Sehingga tidak terjadi kerugian materil yang besar dalam
kekeringan saat ini.
"Ya terap ada ruginya, tapi tidak besar. Karena sempat dipanen dulu sebelum kemarau," tandasnya.
Editor : Sasmito Madrim