Bagikan:

Nama Kampus Dipalsukan, Mahasiswa Undar Jombang Sweeping Kampusnya

Unjuk Rasa Ratusan mahasiswa Universitas Darul Ulum Jombang,Jawa Timur, gara-gara pemalsuan nama kampus.

BERITA | NUSANTARA

Rabu, 24 Jun 2015 15:55 WIB

Mahasiswa Undar Jombang saat melakukan sweeping sejumlah kantor Undar kubu Ibrohim. Foto: KBR/ Muji

Mahasiswa Undar Jombang saat melakukan sweeping sejumlah kantor Undar kubu Ibrohim. Foto: KBR/ Muji Lestari

KBR,Jombang - Ratusan mahasiswa Universitas Darul Ulum Jombang,Jawa Timur, berunjuk rasa di kampusnya, rabu (24/06/2015). Aksi dilakukan untuk memprotes aktivitas perkuliahan dan wisuda oleh kubu rektor Undar Ibrohim. Mahasiswa bersama Rektor Mujib Mustain melakukan aksi sweeping dengan menyegel kantor dan merebut aset kampus serta pencopotan papan nama kampus yang mereka anggap ilegal.

Salah satu mahasiswa, Andika Dwi Cahyono, menegaskan bahwa Undar kubu Rektor Ibrohim merupakan ilegal. Sehingga ijazah yang dikeluarkan oleh kubu tersebut juga ilegal alias palsu. Andika merujuk pada Surat Kopertis yang ditujukan kepada Undar dibawah kepemimpinan Rektor Ibrohim tertanggal 5 Juni 2015 terkait larangan menerima mahasiswa baru dan menyelenggarakan pendidikan serta menerbitkan ijazah.

"Sebenarnya bukan perampasan kalau perampasan kita tidak memiliki hak tapi berhubung surat Dikti sudah keluar,kopertis sudah keluar,bahwa yang menyatakan Undar legal adalah Pak Mujib. Ada surat dari Kopertis yang menyatakan bahwa Pak Ibrohim tidak mempunyai kewenangan untuk menjalankan proses pembukaan, pendaftaran mahasiswa baru ataupun wisuda,makanya jalan satu-satunya adalah penguasaan tempat mereka beraktifitas." Kata Andika, Rabu (24/6/2015).

Selain menyegel kantor, mahasiswa mengambil sejumlah aset berupa berkas-berkas dan CPU komputer serta laptop milik Undar yang diduga ilegal itu. Kata Andika, hasil yang mereka kumpulkan itu akan dibawa sebagai barang bukti laporan ke Kepolisian.

"Jadi gini,ini adalah satu upaya pengumpulan barang bukti setelah barang bukti itu terkumpul kita akan ke Polres, jika Polres tidak mau terima Polda,tidak mau terima kita akan ke Mabes Polri." pungkas Andika.

Editor: Malika
 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending