KBR, Bondowoso- Memasuki kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, merilis data Kecamatan yang rentan mengalami kekeringan. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Hendri mengatakan, ada 10 Kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan langka dan 7 desa diantaranya beresiko mengalami kekeringan kritis.
“Berdasarkan pengamatan BMKG, kekeringan tahun ini akan lebih parah daripada musim kering tahun kemarin. Ada banyak faktor salah satunya dampak badai El Nino yang masuk ke Indonesia. Sudah kita petakan ada 10 kecamatan yang potensi kekeringan langka dan kritis,” kata Hendri Widotono saat ditemui KBR, Jumat (5/6/2015).
Dikatakan Hendri, 10 Kecamatan yang akan mendapat perhatian khusus dari Pemkab yakni Kecamatan Botolinggo Cermee, Prajekan, Taman Krocok, Klabang, Tegalampel, Wringin, Pakem, Binakal dan Curahdami. Sementara untuk 7 desa yang rentan terjadi kekeringan kritis yakni Desa Glingseran, Purnama, Patemon, Gading Sari Batu Ampar Keladi dan Trebungan.
BPBD Bondowoso sendiri memperkirakan dalam dua minggu kedepan, kondisi air tanah di Kabupaten Bondowoso akan berkurang signifikan. Untuk itu BPBD sudah menyiapkan langkah penanganan dini makala ada laporan kekeringan terjadi.
“Kami sudah siapkan rencana untuk penanganan kekeringan. Berkaca dari kasus kekeringan tahun lalu, tahun ini sudah ada anggaran yang siap pakai” papar Hendri.
Sampai saat ini. tutur Hendri, BPBD Bondowoso masih berupaya mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kekeringan yang hampir setiap tahun terjadi.Editor: Dimas Rizky