Bagikan:

Marak Kasus Penyerangan, BKSDA NTT Teliti Populasi Buaya

Koordinator Riset dan Pengembangan Satwa BKSDA NTT Dadang Suryana mengatakan penelitian itu untuk mengetahui populasi buaya di Kupang.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 18 Jun 2015 09:32 WIB

Author

Silver Sega

Marak Kasus Penyerangan, BKSDA NTT Teliti Populasi Buaya

ilustrasi Buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus) adalah sejenis buaya yang terutama hidup di sungai-sungai dan di laut dekat muara. Foto: Antara

KBR, NTT - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur bekerjasama dengan Balai penelitan dan pengembangan atau Balitbang Kehutanan NTT akan meneliti populasi buaya di Kupang. Koordinator Riset dan Pengembangan Satwa BKSDA NTT, Dadang Suryana mengatakan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah persis buaya yang kerap menyerang warga saat berada di pantai tersebut.

"Kita belum mengetahui pasti berapa jumlah semuanya buaya itu di alam. Dalam beberapa kali pertemuan ketika petugas patroli dalam waktu bersamaan kita menemukan, satu muncul di Manikin, dalam  waktu yang sama di Lasiana. Kemungkinan lebih dari satu ekor gitu kan," kata Dadang Suryana di Kupang, Kamis (18/6/2015).

Dadang Suryana menambahkan, BKSDA NTT pada Sabtu (13 Juni 2015) menangkap seekor buaya sepanjang 389 cm di muara Pantai Manikin, Kelurahan Tarus, Kabupaten Kupang. Buaya ini ditangkap karena diduga sering menyerang warga di Pantai Manikin maupun Lasiana. "Kita tidak pernah mengembalikan ke alam. Untuk sementara buaya ini kita akan tampung di penampungan sementara. Kita akan gabung dengan rekannya satu ekor di Camplong," ujarnya. 

Pada 10 Mei lalu, Filipe De Araujo warga Desa Tuapukan Kecamatan kupang Timur Kabupaten Kupang tewas dimangsa buaya. Arujo adalah korban ke-6 dalam enam tahun terakhir di Kupang. Tahun 2014, Thobias Anias Selu, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Nusa Cendana  Kupang, dan Yesly Lole, murid kelas V SD Inpres Onansila Semau dimangsa buaya.

Sedangan pada 2013, Sam Ledo warga Kelurahan Merdeka  Kupang Timur dan Amarshing, warga Kelurahan Solor, Kota Kupang jadi korban keganasan buaya. "Masyarakat mungkin kami ingatkan untuk tetap waspada," pungkasnya.  

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending