Bagikan:

Kasus Angeline, Wawali Solo: Pemerintah Harus Evaluasi Program Daerah Layak Anak

Menurut Purnomo, kasus yang dialami Angeline bisa menjadi evaluasi pemerintah dalam mensikapi program kota layak anak, termasuk yang saat ini disandang kota Solo.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 14 Jun 2015 17:40 WIB

Kasus Angeline, Wawali Solo: Pemerintah Harus Evaluasi Program Daerah Layak Anak

Wakil Walikota Solo (kanan bertopi)ikut aksi pray for Angeline. Foto: Yudha Satriawan KBR

KBR-Solo, Wakil Walikota Solo, Jawa Tengah, Achmad Purnomo, tanpa ragu langsung menuliskan ungkapan keprihatinannya pada kasus Angeline di ajang Aksi SOLODARITAS, PRAY FOR ANGELINE, di Car Free Day Solo, Minggu pagi. Menurut Purnomo, kasus yang dialami Angeline bisa menjadi evaluasi pemerintah dalam mensikapi program kota layak anak, termasuk yang saat ini disandang kota Solo.

“Saya sangat prihatin dengan kasus Angeline yang terjadi di Bali, itu mungkin baru satu kasus saja, masih banyak anak-anak mengalami kasus seperti Angeline. Ini menjadi satu hikmah, pelajaran dan pengalaman berharga bagi pemerintah baik pusat hingga daerah serta para orang tua untuk bersama-sama memberi perhatian pada anak-anak. Jangan hanya infrastruktur ramah anak saja yang diurusi, tetapi juga bagaimana peran orang tua, lingkungan sekolah, hingga pemerintah memberikan rasa aman dan nyaman pada anak. Ini catatan penting bagi kami di pemkot Solo yang selama ini menyandang menuju kota ramah anak. Semoga kasus seperti Angeline dan kasus yang dialami anak-anak tidak terjadi di Solo,” kata Achmad Purnomo (14/6/2015).

Sebagaimana diketahui, seorang anak berumur 8 tahun, Angeline, ditemukan tewas dan dikubur di belakang rumah orang tua angkatnya di Bali. Hampir sebulan bocah ini dikabarkan hilang dari rumah. Polisi, Komisi Perlindungan Anak, hingga menteri terkait mendatangi rumah orang tua angkatnya dan mencari keberadaan bocah ini.


Polisi kemudian menemukan gundukan tanah di belakang rumah orang tua angkat korban dan menemukan  mayat bocah tersebut masih berselimut dan memeluk boneka. Jasad bocah ini diotopsi dan ditemukan berbagai tanda kekerasan fisik dan dugaan perkosaan. Kasus ini menjadi sorotan berbagai media sosial dan media massa. Angeline diadopsi orang tua angkatnya karena saat kelahirannya orang tua kandung tidak memiliki biaya persalinan.

Selama ini Denpasar atau Bali menjadi salah satu dari 34 kota, 40 kabupaten, 11 propinsi layak anak yang dicanangkan Pemerintah hingga tahun 2015 ini.


Editor: Rony Sitanggang

 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending