Bagikan:

Enam Bulan, Perangkat Desa di Ende Belum Terima Honor

Salah seorang perangkat desa di Desa Woloara, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Aloysius Ngaga mengatakan, honor mereka belum turun terhitung sejak Januari hingga kini.

BERITA | NUSANTARA

Jumat, 12 Jun 2015 12:26 WIB

Author

Silver Sega

Enam Bulan, Perangkat Desa di Ende Belum Terima Honor

Perangkat Desa melakukan aksi unjuk rasa di depan pendapa Kabupaten Magetan, Jatim. ANTARA FOTO

KBR, Kupang - Perangkat desa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mengeluh lantaran belum menerima honor selama enam bulan. Aparat desa setiap bulannya mengantongi honor sebesar Rp 750 ribu per orang.

Salah seorang perangkat desa di Desa Woloara, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Aloysius Ngaga mengatakan, honor mereka belum turun terhitung sejak Januari hingga kini. Kata dia, tidak hanya dana untuk honor perangkat desa, tetapi hampir semua dana pembangunan untuk desa belum juga cair.

Dana honor ini mandek akibat belum adanya peraturan pelaksana Bupati, terkait pemberlakukan Udang-Udang Desa.

"Sudah enam bulan belum terima dari bulan Januari sampai dengan Juni 2015 ini. Satu dua bulan pertama memang belum ada pengaruh, tapi masuk bulan Maret sampai bulan Juni ini sudah mulai menunjukan efek pengaruhnya," kata Aloysius Ngaga yang dihubungi pertelepon dari Kupang Jumat (12/06/2015).

"Misalnya pelayanan administrasi kita mau beli kertas juga uangnya sudah tidak ada sehingga mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat," tambahnya.

Aloysius Ngaga meminta Pemerintah Kabupaten Ende segera mencairkan dana untuk honor dan operasional desa, sehingga pelayanan kepada warga desa kembali berjalan. Menurut dia, aparat desa tidak mungkin membantu biayai operasional desa karena tidak memiliki sumber penghasilan lain.




Editor: Quinawaty Pasaribu

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending