Bagikan:

Desa Ini Gunakan Drone untuk Pemetaan Wisata Hutan Mangrove

Drone dipilih lantaran beratnya medan yang bakal dipetakan.

BERITA | NUSANTARA

Minggu, 07 Jun 2015 21:13 WIB

Relawan Cilacap menerbangkan drone di Kawasan Hutan Mangrove Laguna Segara Anakan untuk membuat peta

Relawan Cilacap menerbangkan drone di Kawasan Hutan Mangrove Laguna Segara Anakan untuk membuat peta wisata. Foto: KBR/Muhamad Ridlo

KBR, Cilacap - Untuk mengangkat potensi pariwisata berbasis Kawasan Hutan Bakau Laguna Segara Anakan di Cilacap, Jawa Tengah,  Desa Ujung Manik Kecamatan Kawunganten membuat peta wisata menggunakan drone. Koordinator peta-desa.com, Danu Puji Akhiri mengatakan hutan bakau memiliki ratusan anak sungai yang menyulitkan proses pemetaan manual. Kedalaman lumpur dan ekosistem Laguna yang terdiri rumpun bakau dan nipah membuat pemetaan manual hampir dipastikan tidak bisa dilakukan. Drone dipilih lantaran beratnya medan yang bakal dipetakan. Tingkat presisi pemetaan menggunakan drone sekaligus menjadi citra kawasan menjadi lebih jelas karena diambil dari ketinggian 500 meter di atas kawasan hutan mangrove.

"Drone ini akhirnya dilakukan untuk membayangkan peta dan data yang akurat. Nah, peta yang akurat dan presisi ini bisa didapatkan dengan drone itu. Sedangkan tema yang akan digunakan itu tergantung desa setempat. Drone itu hanya sebagai data dasar, namun penggunaannya tergantung apa yang ingin diangkat masyarakat." jelas Danu, Minggu (7/6/2015)

Sementara, Kepala Desa Ujungmanik, Sugeng Budiyatno mengatakan luasan hutan bakau di desanya mencapai 400 hektar. Hutan bakau Ujungmanik ini merupakan bagian dari kawasan hutan payau yang memiliki luasan hingga 15 ribu hektar. Di kawasan ini, wisatawan bisa melakukan susur sungai di puluhan anak sungai terdapat di kawasan ini. Di hutan mangrove, wisatawan masih bisa menyaksikan satwa liar seperti monyet, babi hutan, puluhan jenis burung dan hewan endemik hutan bakau. 

Editor: Malika

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending