KBR, Bali- Ratusan anak-anak antusias berpartisipasi dalam deklarasi perlindungan anak yang dilakukan di jalan Sedap Malam No 26 Kesiman, Denpasar, tempat Engelina, bocah 8 tahun dibunuh.
Arist Merdeka Sirait ketua Komnas Perlindungan Anak
mengatakan, kasus terbunuhnya Engeline ini adalah sinyal bagi orang tua untuk terus peduli dan bertanggung jawab terhadap anak-anak. Kata dia, Engeline
adalah simbol perlawanan terhadap ancaman keselamatan anak.
"Kami bertekad untuk menghentikan segala bentuk eksploitasi, penganiayaan, penelantaran dan diskriminasi. Peristiwa kematian Engeline ini harus kita gunakan sebagai momentum agar anak-anak Indonesia terus berjuang melawan segala macam bentuk kekerasan agar anak-anak Indonesia bisa terselamatkan," ujarnya, Sabtu (20/6).
Sementara itu walikota Denpasar, I B Rai Dharmawijaya Mantra meminta masyarakat agar "melek" terhadap lingkungan sekitar. Kata dia, jika melihat anak terlantar, tidak terurus, warga harus cepat melaporkan ke satgas anak di tingkat desa yang telah ada.
Deklarasi anti kekerasan terhadap anak dilanjutkan dengan doa bersama untuk Angeline serta pembacaan puisi.
Editor: Dimas Rizky