KBR, Banyumas – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mewaspadai kemungkinan terjadinya aksi sabotase rel dan pelemparan batu di sejumlah titik rawan.
Juru Bicara PT KAI Daop V, Surono mengatakan, titik yang rawan terjadi pelemparan adalah di antara Stasiun Purwokerto sampai Karanggandul, Stasiun Kebumen sampai Gombong, antara Stasiun Gandrungmangu ke Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Sedangkan titik rawan sabotase rel ada di jalur selatan Cilacap, mulai dari Stasiun Sidareja hingga Kroya. Soal pelaku, Surono mengaku pihaknya belum bisa mengidentifikasi pelaku pelemparan kereta api. Yang baru diketahui, sejumlah aksi pelemparan dilakukan oleh anak kecil.
"Untuk yang rawan
pelemparan ada di antara Stasiun Gandrungmangu-Jeruklegi, Kabupaten Cilacap.
Kemudian antara Kebumen sampai Gombong. Untuk kebupaten Banyumas sendiri yang
rawan antara Purwokerto Karanggandul. Sementara ini yang teridentifikasi baru
anak-anak, Kata Surono.
Mengantisipasi pelemparan, PT KAI menggunakan kaca akrilik sehingga pecahannya tidak membahayakan penumpang saat terjadi pelemparan. Kaca jendela juga dipasangi pelapis film untuk memperkuat kaca.
Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan sabotase, PT KAI mengawasi rel kereta dengan pengawas pejalan kaki. Masing-masing petugas akan menyisir jalur sepanjang delapan kilometer. Patroli jalan kaki ini dilakukan secara acak sehingga tidak bisa diprediksi oleh pelaku sabotase.
Diketahui, pada pertengahan Juni lalu, sempat terjadi upaya sabotase rel
kereta api dengan meletakkan batu seberat 40 kilogram di bantalan rel kereta. Tahun
2014 lalu juga sempat terjadi sabotase dengan meletakkan tumpukan kayu. Kedua aksi
sabotase ini terjadi di Kabupaten Cilacap.
Editor : Sasmito Madrim