KBR, Lhokseumawe - Lahan bekas bencana tsunami seluas dua hektar di Desa Pante Gurah dan Cot Seurani, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, digunakan untuk budidaya tanaman melon.
Kepala Balai Penyuluhan (BPP) Kecamatan Muara Batu, Abdul Hadi mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan ketika tangkapan ikan sedikit.
“Kami gerakkan di sini untuk tanam melon. Masyarakat dapat meniru dengan menanami lahan-lahan pekarangan yang ada di rumah. Sekarang sudah hampir dua hektar di Gampong pante Gurah. Ada yang mulai tanam, segera panen, ada yang berumur 50 hari,” kata Abdul Hadi.
Ia menjelaskan, dengan modal Rp 3 juta untuk menanam melon di lahan seluas 400 meter, bisa mendatangkan keuntungan sebesar Rp 12 juta. Proses cocok tanam berlangsung 65 hari.
“Rata-rata harga jual berkisar Rp 9 sampai 10 juta per kilo.Banyak pengumpul yang sudah antre melakukan pembelian langsung di kebun ketika musim panen melon tiba,” tambahnya.
Sementara, istri Bupati Aceh Utara, Cut Ratna Irawati mengatakan, akan terus mmbina dan mendukung kelanjutan pengembangan budidaya melon tersebut.
“Mulanya Kita buka demplot sebagai percontohan di BPP Muara Batu. Dari situ masyarakat tertarik untuk menanamnya. Nah, Kita langsung lakukan pembinaan untuk memperoleh hasil yang memuaskan, ” kata Cut Ratna.
Dia juga berencana membantu satu unit hand tractor (mesin pembajak tanah) untuk mempermudah menggarap perkebunan masyarakat. Termasuk melakukan pemantapan proses pemasaran.
Editor: Antonius Eko