KBR, Jakarta - Pekerja Seks Komersil (PSK) dan warga Gang Dolly dan Jalan Jarak bakal tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, meski Pemerintah Kota Surabaya telah resmi menutup kedua tempat lokalisasi tersebut malam ini. (Baca: Pemerintah Diminta Melihat Dampak Penutupan Dolly)
Pendamping Anak dan Pekerja Seks di lokalisasi Dolly, Jorris Lato mengatakan, PSK dan warga tersebut saat ini bersiaga di sekitar Gang Dolly dan Jalan Jarak untuk menghalangi penutupan. Warga pun memblokir akses jalan yang masuk.
"Saat ini saya sedang berada di masyarakat yang berorasi. Banyak sekali masyarakat di sini yang tidak setuju dengan adanya penutupan lokalisasi. Kita tidak bisa kemana-mana karena jalan diblokir oleh warga dan polisi mengamankan," ujar Jorris saat dihubungi KBR (18/6).
Pendamping Anak dan Pekerja Seks di lokalisasi Dolly, Jorris Lato membantah kabar soal penyerangan sejumlah ormas radikal yang mendukung penutupan lokalisasi.
Malam ini sekitar pukul 19:00 WIB lokalisasi Gang Dolly dan Jarak ditutup Pemerintah Kota Surabaya. Pendeklarasian penutupan itu dilakukan oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini di Islamic Center. Namun, sempat beredar kabar akan ada penyerangan oleh ormas radikal yang mendukung penutupan. (Baca juga: Ada Penolakan, Pemprov Jatim Tetap Dukung Penutupan Dolly)
Editor: Nanda Hidayat
Warga Blokir Akses Masuk Dolly, Aktivitas Tetap Berjalan
KBR, Jakarta - Pekerja Seks Komersil (PSK) dan warga Gang Dolly dan Jalan Jarak bakal tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, meski Pemerintah Kota Surabaya telah resmi menutup kedua tempat lokalisasi tersebut malam ini.

NUSANTARA
Rabu, 18 Jun 2014 22:23 WIB


dolly, jarak, penutupan, warga
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai