Tahan Pengusaha Nasional, Karutan Kolaka: Tak Mau Main-Main

KBR, Kolaka – Pemimpin di Rumah Tahanan Kelas II B Kolaka, Sulawesi Tenggara, menyatakan tidak ada perlakuan khusus terhadap pengusaha Djoni Rosadi, tahanan titipan Kejaksaan Negeri Kolaka.

Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Kolaka, Sulawesi Tenggara, Sofyan mengatakan, sekali pun Djoni adalah pengusaha berkaliber nasional, ia diperlakukan sama dengan tahanan lainnya.

“Mekanisme prosedurnya setiap tahanan baru yang masuk harus melalui masa karantina. Misalnya yang bersangkutan punya lawan di dalam, jadi di masa karantina itu paling lama satu minggu, tapi kalau dirasa tidak aman bisa tetap di sana. Intinya Pak Djoni tidak memiliki keluarga di sini jadi dia dititipin makanan,” kata Sofyan kepada Portalkbr, Senin (23/6).

Sofyan mengaku tidak mau mengambil resiko untuk memberikan perlakuan khusus terhadap Djoni Rosadi.

“Tidak mau main-main kalau masalah begitu, sejauh ini yang datang jenguk dia hanya anak-anaknya. Dan kalau memang dia mau keluar kita hanya tunggu surat dari Kejaksaan Negeri Kolaka sebab itu hak mereka,” tambahnya.

Pengusaha Djoni Rosadi ditangkap oleh Polda Sultra setelah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Sultra dalam kasus penipuan rekan kerjanya senilai Rp19 miliar. Djoni Rosadi tercatat sebagai pemilik PT. Dharma Rosadi Internasional yang beroperasi di Kolaka dalam bidang bisnis bahan baku nikel. Ia juga diduga terlibat kasus besar seperti penyelundupan pasir laut besar-besaran ke Singapura serta pengemplang pajak.

Bukan hanya memiliki perusahaan di Kolaka, Djoni Rosadi juga tercatat sebagai komisaris di sejumlah perusahaan nasional, seperti PT. Perkakas Rekadaya Nusantara dan PT. Equador Reka Citra.

Ia ditangkap di Bandar udara Soekarno Hatta Jakarta saat berusaha kabur ke Singapura. Polisi sempat kesulitan menangkap pria yang berdomisi di Bandung itu.

Editor: Anto Sidharta