Bagikan:

Sebut Pilpres Kurang Penting, Ketua KPUD Jombang Diminta Mundur

KBR, Jombang

NUSANTARA

Sabtu, 28 Jun 2014 11:44 WIB

Author

Muji Lestari

Sebut Pilpres Kurang Penting, Ketua KPUD Jombang Diminta Mundur

Pemilu, pilpres, KPU, Jawa Timur, KPUD

KBR, Jombang – Sejumlah organisasi masyarakat di Jombang, Jawa Timur memprotes pernyataan ketua Komisi Pemilihan Umum (KPUD) setempat, Muhaimin Sofie yang menyatakan Pemilihan Presiden tidak penting.

Pernyataan Ketua KPUD Jombang itu disampaikan dalam Rapat Komunikasi Sosial di Markas Kodim Jombang beberapa hari lalu. Koalisi ormas menuntut ketua KPUD Jombang mundur dari jabatannya.

Aktivis salah satu ormas di Jombang Syarahuddin Reza menilai pernyataan Ketua KPUD Jombang itu dapat menggembosi antusias masyarakat menyalurkan hak pilih mereka di Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Pernyataan itu juga dianggap berpotensi meningkatkan jumlah orang tak menggunakan hak pilih atau golput di Jombang.

Menurut keterangan Syarahuddin Reza, dalam sambutannya, Ketua KPUD Jombang Muhaimin Sofie menyebutkan pemilihan kepala daerah lebih penting daripada pemilu presiden.

“Ini sudah salah besar karena sudah melanggar kode etik. Seharusnya, sewajarnya dan sewajibnya KPU merangkul atau mengajak orang untuk datang ke TPS. Tapi pernyataan ini sama juga artinya, (saat) Pilpres nggak usah datang ke TPS, kata Reza.

Reza menilai apa yang dikatakan Ketua KPUD Jombang Muhaimin Sofie bukan bagian dari sosialisasi.

"Bagaimanapun pak Muhaimin Sofie adalah Ketua KPU ada hakekatnya seharusnya dia itu mengajak bahwa Pilpres itu penting bukanya tidak penting” kata Reza.

Rapat Komunikasi Sosial itu diselenggarakan Kodim 0814 Jombang itu digelar agar pelaksanaan Pilpres 9 Juli mendatang dapat berjalan lancar, aman dan damai, Jumat lalu.

Acara itu dihadiri Bupati Jombang, Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), anggota Panitia Pengawas pemilu, tokoh agama, ormas, dan sejumlah elemen masyarakat.

Editor: Agus Luqman

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending