Bagikan:

Sebelum Singa Afrika Itu Mati, Pengelola Sarankan Suntik Mati

Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, Jawa Tengah, mengungkap, sebelum kematian singa Afrika bernama Oni, pihaknya telah mengajukan permohonan suntuk mati pada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa tengah.

NUSANTARA

Kamis, 26 Jun 2014 11:14 WIB

Sebelum Singa Afrika Itu Mati, Pengelola Sarankan Suntik Mati

Singa Afrika Mati, Pengelola, Suntik Mati

KBR, Surakarta – Pengelola Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, Jawa Tengah, mengungkap, sebelum kematian singa Afrika bernama Oni, pihaknya telah mengajukan permohonan suntuk mati pada Balai Konsevasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa tengah.

Menurut Juru bicara TSTJ Surakarta, Windu Winarso, permohonan diajukan seminggu sebelum singa itu mati pada Selasa lalu (24/6). Permohonan itu, kata dia, dilakukan karena Singa Afrika itu telah berusia tua yakni 19 tahun dan memiliki penyakit syaraf tulang belakang. Kondisi itu membuat Oni lumpuh dan tidak mau makan.

“Pak Dirut TSTJ  sudah mengajukan izin pada BKSDA Jawa tengah agar satwa tersebut disuntik mati. Tapi belum sampai pengajuan izin itu direspon BKSDA, satwanya sudah mati,” jelas Windu Winarso kepada Portalkbr, Kamis (26/6).

Ia menambahkan, setelah kematian satwa itu, pihaknya akan  melakukan perbaikan kandang satwa dan terus berkoordinasi dengan BKSDA.

Selain Singa Afrika bernama Oni, dua satwa lainnya yakni dua ekor urang utan di TSTJ juga mati dalam sebulan ini. Orang utan bernama Febi mati 28 Mei lalu karena penyakit hati dan bakteri yang berasal dari makanan, lingkungan, atau hewan lain. Kemudian 11 Juni lalu orang utan bernama Kirno juga mengalami kondisi yang sama. Sementara, Dan yang terakhir, 24 Juni 2014, Singa Afrika, Oni, mati.

Pasca-kematian satwa itu, BKSDA Jawa tengah menyatakan akan menghentikan penitipan satwa hasil sitaan BKSDA ke TSTJ Surakarta.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending