Bagikan:

Ruko Runtuh di Samarinda, 55 Orang Masih Tertimbun

Lemahnya pondasi rumah toko (ruko) diduga kuat menjadi penyebab ambruknya ruko di tiga lantai di kawasan Cendrawasih Permai, Samarinda, Kalimantan Timur.

NUSANTARA

Selasa, 03 Jun 2014 12:18 WIB

Ruko Runtuh di Samarinda, 55 Orang Masih Tertimbun

Ruko Runtuh di Samarinda

KBR, Jakarta – Lemahnya pondasi rumah toko (ruko) diduga kuat menjadi penyebab ambruknya ruko di tiga lantai di kawasan Cendrawasih Permai, Samarinda, Kalimantan Timur.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Robby Hartono, bangunan itu masih dalam tahap pembangunan, dan bahkan Senin malam (2/6) baru saja dicor beton.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih fokus terlebih dulu untuk mengeluarkan puluhan korban yang saat ini masih terjebak reruntuhan bangunan tersebut.

"Kita masih usaha ingin menyelamatkan jiwa manusia yang terjebak di dalam ini. Ya, ini kita mau evakuasi ini semua instansi terkait kita ingin bekerja ini, sudah kita hadirkan eskavator tiga ini," katanya kepada KBR, Selasa (3/6).

Sementara, Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Timur akan segera memeriksa kontraktor dari ruko tersebut. Menurut Juru bicara Polda Kalimantan Timur Fajar Setiawan, penyelidikan akan segera dilakukan setelah proses evakuasi selesai.

"Yang jelas nanti kita periksa kontraktornya siapa dan lain sebagainya. Yang penting polisi menangani korban dulu. Nanti kita tanyai pemborongnya siapa dan lain sebagainya," ujar Fajar kepada KBR

Menurut Fajar Setiawan menambahkan, ruko tersebut dalam masih dalam tahap pembangunan sebesar 70 persen. Saat ini polisi telah mengirimkan personilnya dari Polres hingga Polda untuk membantu melakukan evakuasi korban.

Korban reruntuhan yang sudah dapat diselamatkan hingga kini sebanyak 65 orang, sedangkan 55 korban lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan ruko.

Bangunan ruko berlanta tiga ini ambruk pada pukul 06.30 WITA. Menurut saksi mata, konstruksi bangunan tiba-tiba amruk seketika, sehingga membuat ratusan pekerjanya tertimbun. Sedangkan pekerja bangunan yang bekerja saat itu berjumlah 129 orang.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending