KBR, Waingapu - Kelangkaan pupuk urea di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dua minggu terakhir membuat petani resah.
Salah seorang petani di Lambanapu, Yonas, mengeluhkan kelangkaan ini. Ia bercerita, toko pupuk langganannnya kini sudah tidak menjual pupuk yang ia butuhkan. Toko ini pun tidak bisa memastikan soal waktu penjualan kembali pupuk urea di toko itu.
Kondisi ini, kata Yonas, membuatnya ia khawatir padi dan sayur yang ia tanam akan rusak. Sebagai ganti pupuk urea yang langka, untuk sementara ia menggunakan pupuk kandang seadanya.
Soal kelangkaan pupuk ini, Sekretaris Dinas Pertanian dan Holtikultura Sumba Timur, Okta Mbaku Muku mengatakan, kelangkaan pupuk urea di pasaran karena salahnya perencanaan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
“Kita pakai RDKK, tapi kan unit-unit lainnya macam perkebunan mereka kan ada tanaman sela, tanam padi ada jagung juga di sela tanaman perkebunan. Kasus yang sama juga macam Kehutanan, belum lagi masyarakat bebas kan dia pakai pupuk. Sementara dia tidak pernah masukkan kebutuhan (dalam RDKK),” tutur Okta Mbaku Muku. Senin ( 2/6 ).
Sementara, kata dia, yang masuk ke daftar kebutuhan pupuk per kabupaten hanya Dinas Pertanian. Ini yang menurut dia, menyebabkan adanya perbedaan antara kebutuhan dan pasokan pupuk. Apalagi, lanjut Okta, para penjual pupuk juga tidak lagi membeda-bedakan asal para pembelinya.
Editor: Anto Sidharta
Pupuk Langka, Petani di Sumba Timur Resah
Kelangkaan pupuk urea di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dua minggu terakhir membuat petani resah.

NUSANTARA
Senin, 02 Jun 2014 13:51 WIB


Pupuk Langka, Petani di Waingapu
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai