KBR, Bondowoso – Daging sapi gelonggogan yang biasanya muncul di bulan puasa atau jelang Idul Fitri tidak hanya menjadi perhatian dinas peternakan, namun juga Kepolisian Bondowoso, Jawa Timur.
Menurut Kapolres Bondowoso, AKBP Sabilul Alif, pihaknya berkoordinasi dengan instansi di di pemerintah kabupaten untuk memantau keberadaan peredaran daging gelonggongan.
Ia meminta warga segera melaporkan ke polisi jika menemukan adanya daging yang tidak layak konsumsi.
“Kami akan tindak tegas jika terbukti. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan. Daging gelonggongan itu sangat tidak sehat, makanya kami berharap tetap saling koordinasi,” kata AKBP Sabilul Alif kepada Portalkbr, Senin (16/6).
Menurut Kapolres, walau belum ada laporan peredaran daging gelonggongan, ia meminta warga tetap waspada dan teliti saat membeli daging.
Sementara, Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan (P3H) Pemkab Bondowoso, Hari Gunadi mengatakan, Dinas Peternakan telah menerjunkan tim ke lapangan guna memeriksa dan mengawasi daging di pasaran.
“Biasanya untuk daging sapi kita periksa kadar air dan penyakitnya. Setiap tahun kita juga ambil sampel dari daging yang dijual, dan sudah beberapa tahun ini kami tidak menemukan ada daging yang tidak layak konsumsi seperti mengandung formalin atau boraks, karena kita selalu periksa,” kata Hari Gunadi.
Menurutnya, pemeriksaan daging diawasi mulai dari rumah pemotongan hewan hingga proses distribusi di pasar. Selain kemungkinan penggunaan bahan berbahaya, pemeriksaan pada daging sapi, kata Hari, adalah pengecekan kadar air atau PH.
Editor: Anto Sidharta
Baca juga:
Jombang Resah Isu Daging Sapi Oplosan