Bagikan:

Penyebab Terus Meruginya PDAM Trenggalek

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus merugi hingga miliaran rupiah selama beberapa tahun terakhir. Nilai kerugian tersebut hampir setara dengan jumlah pendapatan.

NUSANTARA

Selasa, 03 Jun 2014 11:24 WIB

Penyebab Terus Meruginya PDAM Trenggalek

PDAM Trenggalek, Merugi

KBR, Trenggalek – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, terus merugi hingga miliaran rupiah selama beberapa tahun terakhir. Nilai kerugian  tersebut hampir setara dengan jumlah pendapatan.

Menurut Kepala Serikat Pengawasan Internal PDAM Trenggalek, Solechan, pada tahun 2011 dan 2012 rata-rata pendapatan PDAM hanya sekitar Rp3 miliar, sedangkan beban biaya operasional mencapai Rp7 miliar. Akibatnya jumlah kerugian yang harus ditanggung PDAM mencapai Rp4 miliar per tahun.

"Ini terjadi karena pendapatan tidak sebanding dengan beban operasional, seandainya tidak ada penyusutan, kami (PDAM) masih untung," katanya.

Sementara itu pada tahun 2013, beban perusahaan daerah tersebut naik menjadi Rp9 miliar, sedangkan jumlah pendapatan hampir sama dengan tahun sebelumnya. Sehingga jumlah kerugian yang harus ditanggung PDAM terus melonjak.

Menurut Solechan, tingginya nilai kerugian tersebut akibat beban penyusutan dari seluruh instalasi air serta perangkat pendukung PDAM.

"2013 per Desember beban total Rp9 milar, beban penyusutannya Rp6 miliar. Sehingga kerugian ini sebetulnya terletak pada penyusutan," ujar Solechan kepada wartawan.  

Sementara itu Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr mengatakan, untuk mengatasi kerugian tersebut, Pemkab Trenggalek berencana menggelontorkan dana penyertaan modal senilai Rp3 miliar. Rencana penyertaan modal itu saat ini masih diajukan ke DPRD melalui program legislasi daerah (Prolegda) 2014.

Lanjut dia, selama beberapa tahun terakhir PDAM Trenggalek juga mendapat sokongan anggaran dari program Ausaid dari Australia.

Editor: Anto Sidharta



Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending