KBR, Jakarta - Pengungsi letusan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menagih janji relokasi pemerintah daerah setempat. Relokasi itu rencananya di kawasan Puncak Dua Ribu di Karo.
Pendamping warga Sinabung, Jodi Bani Wicaksono mengatakan, 250 hektar lahan relokasi yang dijanjikan pemerintah daerah setempat hingga kini masih berbentuk tanah kosong. Sementara seribuan pengungsi Gunung Sinabung yang berada di 30 titik sudah berada sembilan bulan di tempat-tempat pengungsian.
"Janji relokasi pemerintah sejak Februari lalu sampai sekarang akses jalan masuk ke tempat itu juga belum dibangun. Mereka mau pindah kemana sekarang setelah sembilan bulan mengungsi, tidak punya pendapatan dan tabungan habis,” kata Jodi.
“Relokasinya di daerah Karo juga di Puncak Dua Ribu namanya. Ada sekitar 250 hektar tanahnya sudah disiapkan tapi belum ada pembangunan sekarang,” tambahnya.
Seribuan pengungsi Gunung Sinabung yang tinggal di sekolah Islamic Center dan lapangan Futsall dipaksa keluar pada 15 Juni mendatang. Penyebabnya karena sudah empat bulan pemerintah setempat belum membayar sewa lapangan futsal yang kini ditempati para pengungsi.
Sementara itu, keberadaan pengungsi yang memasuki bulan kesembilan di sekolah Islamic Center dinilai mengganggu kegiatan belajar-mengajar para siswa di sana. Para pengungsi itu tidak lagi memiliki tempat tinggal dan kehidupan ekonomi yang kian memprihatinkan.
Editor: Antonius Eko
