Bagikan:

Penerimaan Siswa Baru via Online di Kota Bogor Makin Kacau

KBR, Bogor - Sejumlah permasalahan muncul jelang penutupan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Kota Bogor. Para orang tua siswa menduga adanya celah kecurangan dalam sistem online yang baru pertama kali dilaksanakan ini.

NUSANTARA

Rabu, 25 Jun 2014 19:22 WIB

Penerimaan Siswa Baru via Online di Kota Bogor Makin Kacau

siswa baru, bogor, pendidikan

KBR, Bogor - Sejumlah permasalahan muncul jelang penutupan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online Kota Bogor. Para orang tua siswa menduga adanya celah kecurangan dalam sistem online yang baru pertama kali dilaksanakan ini.

Hal ini dialami oleh Ketri warga Cibuluh, Kota Bogor. Nama anaknya yang semula terpampang di web online dan sudah dipastikan lolos, mendadak hilang pada keesokan harinya.

Selain itu, verifikasi jalur prestasi yang disediakan pun dinilai masih bermasalah. Alhasil para orang tua siswa mendatangi Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk ferivikasi manual.

"Kemarin padahal nama anak saya ada, tapi besoknya hilang lagi. Katanya efek dari gangguan server kemarin. Kalau gini saya takut ada kecurangan," katanya saat ditemui di Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Ketri menambahkan, seharusnya PPDB online tingkat SMP dan SMA tidak dilaksanakan berbarengan. Karena Dinas Pendidikan dinilai tidak siap dalam menjalani sistem baru ini.

"Jadi kesannya dipaksakan, sekarang aja banyak masalahnya," tegasnya.

Sementara itu, terkait adanya indikasi kecurangan dan kekurangan dalam PPDB online ini, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan tidak adanya kecurangan. Terkait gangguan, Bima mengakui adanya kelemahan dalam sistem ini. Seperti kapasitas server yang kurang dan adanya gangguan hacker.

"Kita sudah rapatkan dan akan segera memanggil vendor terkait server. Kalau masalah gangguan lain, kita menemukan jejak hacker yang jail," kilah Bima Arya.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending