Bagikan:

Pemkab Banyuwangi Jamin Biaya Perawatan TKI Sihatul.

Keluarga Sihatul Alfiyah, TKI asal Banyuwangi yang disiksa majikannya di Taiwan, kini bisa bernafas lega. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjamin biaya perawatan dan pengobatan Sihatul yang hingga kini terbaring koma di RSUD Blambangan.

NUSANTARA

Selasa, 10 Jun 2014 14:38 WIB

Author

Hermawan

Pemkab Banyuwangi Jamin Biaya Perawatan TKI Sihatul.

Pemkab Banyuwangi, Sihatul, TKI

KBR, Banyuwangi – Keluarga Sihatul Alfiyah, TKI asal Banyuwangi yang disiksa majikannya di Taiwan, kini bisa bernafas lega. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjamin biaya perawatan dan pengobatan Sihatul yang hingga kini terbaring koma di RSUD Blambangan.

Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, biaya perawatan dan pengobatan Sihatul Alfiyah diambil dari Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) RSUD Blambangan. Sehingga keluarga Sihatul tidak harus mengeluarkan biaya perawatan dan pengobatan selama di rumah sakit.

Kata dia, yang terpenting kini adalah memulihkan kembali kondisi Sihatul Alfiyah yang masih terbaring koma di rumah sakit.

“Semua saling menunggu (perkembangan kesehatan Sihatul). Walaupun respons dia baik tetapi kan kita tidak punya kepastian prediksinya (kesehatannya) kayak apa itu saya kira. Pokoknya kalau dana (perawatan) tidak menjadi kendala bagi pemda,” kata Abdullah Azwar Anas kepada Portalkbr, Selasa (10/6).

Azwar Anas menambahkan, selain  menjamin biaya perawatan dan pengobatan Sihatul, Pemkab Banyuwangi juga menjamin pendidikan anak-anak Sihatul  hingga ke jenjang perguruan tinggi melalui program Banyuwangi cerdas. Sebab kata Anas, pendidikan anak- anaknya tidak boleh terbengkalai.

Soal kesehatan Sihatul, Tim dokter yang menangani TKI asal Desa Pelampangrejo Kecamatan Cluring itu menyatakan, Sihatul terancam "mati sosial" atau tidak bisa berinteraksi sosial dengan orang lain termasuk dengan keluargannya sendiri. Menurut dokter spesialis anastesi RSUD Blambangan I Nyoman Kartia, Sihatul tidak akan bisa normal seperti semula dan terancam cacat seumur hidup.

Menurut dokter, kondisi ini terjadi karena kepala Sihatul mendapat penganiayaan dari majikannya hingga tak sadarkan diri. Akibatnya, dokter menyatakan volume otak Sihatul mengecil.

Sementara, untuk memulihkan kesadaran Sihatul, tim dokter RSUD Blambangan melakukan terapi musik. Terapi musik itu dilakukan karena terbukti ketika ada suara musik, Sihatul menunjukan reaksinya.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending