KBR, Jayapura - Festival Danau Sentani (FDS) ke VII yang digelar 19-23 Juni di Kalkhote, Sentani.Kabupaten Jayapura menghabiskan dana Rp 2,7 miliar.
Wakil Ketua Panitia FDS, Hanna Hikoyabi menuturkan dana yang digunakan dalam pembiayaan pelaksanaan pesta budaya tersebut hanya bersumber dari APBD Kabupaten Jayapura.
Hanna Hikoyabi mengaku telah mengajukan proposal ke pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Papua, namun bantuan dana tak didapatkan hingga pelaksanaan kegiatan acara tersebut.
"Semaksimal mungkin kami selenggarakan pesta budaya tahunan ini. FDS ini padahal telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai ajang nasional di Papua. Namun kami heran tak mendapatkan respon anggaran sedikitpun," jelasnya, Kamis (19/6).
Lanjut Hanna, FDS juga merupakan rangkaian dari sejumlah pagelaran budaya di Papua yang akan berlangsung tahun ini, diantaranya Sail Raja Ampat yang rencananya akan berlangsung 22-25 Agustus dan Festival Lembah Baliem di Wamena yang akan berlangsung pada Agustus mendatang.
Pagelaran budaya FDS yang berlangsung selama lima hari akan menghadirkan perahu hias, wisata kuliner makanan setempat, tari-tarian dan juga atraksi molo (menyelam-red) sambil menghisap rokok.
"Dalam acara ini juga akan ada pembayaran adat bayar kepala kepada salah seorang Ondoafi yang meninggal dunia beberapa waktu lalu," jelas Hanna.
FDS-VII dibuka oleh Menkesra Agung Laksono dan dihadiri oleh tiga duta besar negara-negara sahabat yaitu Duta Besar Tunisia untuk Indonesia Mourad Belhassen dan Houda Zaibi, Duta Besar Negara Zimbabwe Alice Magezza dan Duta Besar India Neeru Singh.
Menurut Agung Laksono tema FDS VII Budayaku Hidupku merupakan suatu harapan untuk menajamkan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya terimplementasi dalam kehidupan yang harmoni, damai, rukun dan sejahtera.
"Kami berharap, festival ini tak hanya menampilkan adat dan budaya setempat, namun juga dapat meningkatkan perekonomian warga, khususnya di wilayah adat Sentani," katanya.
Editor: Antonius Eko