Bagikan:

Pemerintah Ciamis Batalkan Pertemuan Dengan Jemaat Ahmadiyah

KBR, Bandung - Pemerintah Ciamis, Jawa Barat membatalkan pertemuan dengan perwakilan jemaat Ahmadiyah yang akan menyampaikan protes atas penyegelan masjid Nur Khilafat kemarin.

NUSANTARA

Jumat, 27 Jun 2014 22:09 WIB

Author

Arie Nugraha

Pemerintah Ciamis Batalkan Pertemuan Dengan Jemaat Ahmadiyah

ahmamdiyah, ciamis, masjid nur khilafat

KBR, Bandung - Pemerintah Ciamis, Jawa Barat membatalkan pertemuan dengan perwakilan jemaat Ahmadiyah yang akan menyampaikan protes atas penyegelan masjid Nur Khilafat kemarin. Penyegelan masjid tersebut dipicu atas desakan kelompok intoleran saat melakukan unjuk rasa awal pekan lalu. (Baca: Masjid Ahmadiyah Ciamis Ditutup Pemerintah)

Ketua Jemaat Ahmadiyah, Ciamis, Jawa Barat, Padhal Ahmad menjelaskan, alasan dibatalkannya pertemuan tersebut karena pejabat Asisten Daerah 2, Sukiman, yang mewakili Bupati sedang mengikuti pertemuan  ditempat lain.

"Tadi tidak ketemu dengan Asda (Asisten Daerah) 2 nya. Enggak jadi ketemu karena beliaunya masih ada acara. Kita nunggu, habis itu kita buat janji lagi. Mungkin hari Senin (pekan depan)," ujarnya kepada KBR, Jumat (27/6).

Ketua Jemaat Ahmadiyah, Ciamis, Jawa Barat, Padhal Ahmad menambahkan, informasi terkait gagalnya pertemuan dengan pejabat Asisten Daerah 2 itu diperoleh dari sekertaris pribadi di rumah dinas Bupati. Usai menerima informasi tersebut, dia dan perwakilan jemaat Ahmadiyah memutuskan pulang tanpa menyerahkan nota protes penyegelan masjid. Pemerintah Ciamis, Jawa Barat, hari ini menjanjikan melakukan pertemuan dengan jemaat Ahmadiyah.

Jemaat Ahmadiyah berharap penyegelan masjid Nur Khilafat dibuka kembali. Penyegelan dilakukan dengan alasan melanggar peraturan surat keputusan bersama tiga menteri dan peraturan gubernur Jawa Barat terkait ajaran Ahmadiyah. (Baca juga: Dukung Petisi Pembukaan Masjid Ahmadiyah Ciamis Ini!)

Editor: Nanda Hidayat

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending