Bagikan:

Pemerintah Banyuwangi Bangun Kembali Klenteng Hoo Tong Bio

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, akan ikut mendanai pembangunan kembali kelenteng Hoo Tong Bio yang ludes terbakar Jumat pekan lalu.

NUSANTARA

Jumat, 20 Jun 2014 13:27 WIB

Author

Hermawan

Pemerintah Banyuwangi Bangun Kembali Klenteng Hoo Tong Bio

klenteng, banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, akan ikut mendanai pembangunan kembali kelenteng Hoo Tong Bio yang ludes terbakar Jumat pekan lalu. 


Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi akan membantu anggaran dan arsitek untuk membangun kembali kelenteng tertua di Banyuwangi ini. Sebab kelenteng Hoo Tong Bio itu merupakan bangunan bersejarah dan menjadi tujuan wisata.


Dia berharap pembangunan kelenteng Hoo Tong Bio bisa dilakukan secepatnya. Namun demikian dalam tahap pembangunannya nanti diharapkan tetap mempertahankan arsitektur sebelumnya.


“Klenteng ini bukan hannya bagian dari milik umat Budha tetapi sebagian ini kan menjadi cagar budaya yang abad 17. Nah, maka tadi saya minta mulai proses refitalisasi mulai melihat dokumen-dokumen yang lama, sehingga proses pengembaliannya meskipun tidak bisa persis tapi mendekati. Pemda juga akan memberikan bantuan baik sebagian dana maupun tim teknis,”kata Abdullah Azwar Anas.


Sementara itu, pengurus keleneteng Hoo Tong Bio Bambang Witarsa mengatakan, pihaknya masih belum menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun kembali kelenteng tersebut. Pengurus masih menunggu hasil olah tempat kejadian perkara oleh tim labfor Forensik Polda Jawa Timur.


Kebakaran dahsyat di kelenteng Hoo Tong Bio terjadi pada Jumat (13/6), sekitar pukul 06.00 Wib. Petugas pemadam kebakaran yang terlambat datang membuat api melalap habis altar ibadah yang dibangun 1784 ini. Seluruh isi kelenteng, mulai 11 patung dewa-dewi prasasti kuno dan sarana peribadatan ludes terbakar.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending