Bagikan:

Pegawai PDAM Ternyata Ikut Bantu Warga Curi Air

Pencurian air yang melibatkan pegawai PDAM marak terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Ini diketahui setelah pejabat PDAM menemukan seratusan sambungan liar saat men-sweeping rumah-rumah penduduk.

NUSANTARA

Jumat, 13 Jun 2014 16:36 WIB

Pegawai PDAM Ternyata Ikut Bantu Warga Curi Air

Pegawai PDAM, Penajam Paser Utara

KBR, Balikpapan – Pencurian air yang melibatkan pegawai PDAM marak terjadi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Ini diketahui setelah pejabat PDAM menemukan seratusan sambungan liar saat men-sweeping rumah-rumah penduduk.

Menurut Direktur PDAM PPU Misdiyanto, sejak ada penemuan sambungan liar itu, sejumlah pegawai PDAM PPU tiba-tiba menghilang, tanpa diketahui keberadaannya.

Ia mengatakan, ada sekitar 120-an sambungan liar yang ditemukan petugas, khususnya di wilayah Kecamatan Waru dan Penajam. Namun dia menduga, masih banyak lagi sambungan liar di tengah warga yang belum ketahuan.

"Memang di Waru ada juga permasalahan-permasalahan lain, sambungan-sambungan liar yang terindikasi 85 sambungan ilegal yang sudah kita berita acarakan. Kami juga masih mendengar ada beberapa (sambungan liar) juga ditambah, tapi itu pun sedang kami dalami proses," kata Misdiyanto, Jumat (13/6).

Akibat sambungan liar itu, kata dia, PDAM PPU merugi hingga ratusan juta rupiah. Kendati begitu, lanjutnya, warga yang ketahuan melakukan sambungan ilegal tersebut tidak dikenakan denda. Mereka hanya membayar sebesar Rp250 ribu untuk biaya meter air atau sambungan baru.

Direktur PDAM PPU Misdiyanto menambahkan, pihaknya kini menyosialisasikan ke masyarakat soal dampak sambungan liar yang merugikan PDAM, dan berdampak pada ancaman hukuman pidana. Sedangkan bagi sejumlah pegawai PDAM yang diduga melakukan penyambungan illegal akan diproses.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:

Walah, Separuh Lebih Air PDAM di Jayapura Dicuri

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending