Bagikan:

Pedagang dan Tukang Becak Mendemo Stasiun Bogor

Khawatir pendapatannya berkurang, ratusan pedagang dan tukang becak menolak penutupan pintu utama Stasiun Bogor, Jawa Barat. Selain mereka, ada mahasiswa yang ikut bergabung.

NUSANTARA

Senin, 23 Jun 2014 14:16 WIB

Pedagang dan Tukang Becak Mendemo Stasiun Bogor

Pedagang, Tukang Becak, Stasiun Bogor

KBR, Bogor – Khawatir pendapatannya berkurang, ratusan pedagang dan tukang becak menolak penutupan pintu utama Stasiun Bogor, Jawa Barat. Selain mereka, ada mahasiswa yang ikut bergabung.

Dalam aksinya Senin siang (23/6), mereka menuntut agar PT KAI membuka kembali pintu masuk stasiun yang berada di Nyi Raja Permas yang sejak hari ini ditutup.

"Ini merugikan banyak orang. Kami butuh makan, sejak dulu kami dagang di sini. Kami minta pintu dibuka lagi, kami butuh biaya. Anak-anak mau masuk sekolah, mau Lebaran," kata Gandaria, salah satu pedagang saat ditanyai KBR.

Jika tuntutannya tidak dikabulkan, mereka mengancam akan memblokir pintu stasiun lainnya.

"Kalau tidak dibuka kami blokir pintu yang sekarang (Jalan Mayor Oking, red.)," kata Gandaria.

Setelah sempat beraksi di depan kantor Stasiun Bogor, Jalan Nyi Raja Permas, pendemo kemudian kembali berdemo di depan pintu utama Stasiun Bogor yang berada di Jalan sisi barat Stasiun Bogor.

Selain sempat membuat macet akses jalan di Jalan Raya Mayor Oking, beberapa penumpang kereta yang hendak masuk-keluar dari Stasiun Bogor sempat mengalami kesulitan karena terhalang pendemo. Saat ini, perwakilan warga tengah bertemu dengan pihak PT. KAI untuk menyampaikan tuntutannya secara langsung.

"Jika tuntutan kita tidak juga dikabulkan, kita akan datang kembali dengan jumlah yang lebih banyak," kata seorang pendemo dalam orasinya.

Manajemen Stasiun Bogor menutup pintu utama atas permintaan Pemkot Bogor. Karena pintu utama yang berada di Jalan Nyi Raja Permas kerap kali membuat macet. Namun pihak Stasiun Bogor belum memberi keterangan terkait penutupan ini.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending