KBR, Surabaya – Sejumlah mucikari mengancam akan membubarkan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak malam ini. Mereka juga mengancam tidak akan mematuhi isi deklarasi tersebut.
Salah satu mucikari Sriyani mengatakan, deklarasi itu tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas di lokalisasi. Menurut Sriyani, ia masih menahan diri untuk tidak membuka wisma hari ini. Hal yang sama dirasakan para pekerja seks, jelasnya.
“Tuntutan kami jelas. Tidak ada deklarasi penutupan karena tidak ada kejelasan mau dibawa ke mana tempat ini setelah ditutup. Tidak ada satu pun wakil dari pemerintah yang datang ke sini untuk berbicara mengenai solusi bersama.”
(Baca juga: Esthi Susanti: Kami Menangis di Atas Tanah Dolly)
“Untuk perjuangan, kami akan tetap lakukan,” tegas Sriyani. “Kami akan tetap melakukan aksi penolakan. Saat ini kami tidak beroperasi sampai hak-hak kami terpenuhi dan memperoleh kejelasan.”
Sementara itu Koordinator Barisan Bintang Merah Saputra mengaku telah menyiapkan 500 anggotanya untuk membubarkan pelaksanaan deklarasi penutupan Dolly dan Jarak. Mereka mengaku tidak takut dengan penjagaan yang sudah disiapkan oleh Pemerintah dan aparat Kepolisian.
Saputra memastikan tidak ada satu pun mucikari maupun pekerja seks yang akan datang ke acara deklarasi penutupan Dolly malam nanti. Menurut Saputra, mereka tidak mendapat undangan dari Pemkot Surabaya.
“Keberadaan Dolly jadi sumber pendapatan banyak orang,” tegas Saputra.
Editor: Citra Dyah Prastuti