KBR, Nunukan – Puluhan warga perbatasan yang menamakan diri masyarakat adat Krayan dan Krayan Selatan menutup bandara Nunukan, Jumat (6/6). Mereka kecewa karena sudah tujuh bulan terakhir subsidi penerbangan ke Kecamatan Krayandan Karayan Selatan Mandeg.
Koordinator aksi Yoses menuding Pemerintah Daerah Nunukan membiarkan masalah molornya pelaksanaan subsidi penerbangan dengan alasan lelang.
“Kalau misalnya lelang pesertanya satu langsung penunjukan tak perlu lelang. Tapi tetap mereka mengadakan lelang sampai tiga kali. Nah, kita lihat bahwa mereka sengaja. Itu yang membuat masyarakat itu marah.“ ujar Yoses di Bandara Nunukan.
Warga adat Krayan dan Krayan Selatan akhirnya membuka gerbang bandara setelah Kepala Dinas Perhubungan Petrus Kanisius menjanjikan 2 minggu lagi dipastikan ada subsidi penerbangan ke Krayan Selatan.
Namun para pendemo mengancam akan menggelar demo lebih besar lagi jika pemerintah daerah tidak bisa melaksanakan penerbangan bersubsidi sesuai dengan janji pemerintah daerah.
Editor: Antonius Eko