Bagikan:

Korban Tewas Tertimpa Runtuhan Ruko di Samarinda Masih Sumir

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda belum bisa memastikan berapa jumlah korban tewas akibat terkena reruntuhan bangunan ruko tiga lantai pagi tadi.

NUSANTARA

Selasa, 03 Jun 2014 14:39 WIB

Korban Tewas Tertimpa Runtuhan Ruko di Samarinda Masih Sumir

korban tewas, BBPD Samarinda

KBR, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda belum bisa memastikan berapa jumlah korban tewas akibat terkena reruntuhan bangunan ruko tiga lantai pagi tadi.

Kepala BPBD Samarinda Robby Hartono memperkirakan baru dua orang yang diduga tewas. Namun, dua terduga korban itu juga belum bisa dievakuasi, karena tertimbun. Ia mengaku telah menambah lagi jumlah alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.

"Sebenarnya kalau kita lihat itu ada cuma kita belum menyatakan berita itu, karena masih terjepit kan itu di dalam itu kan. Belum bisa kita keluarkan ini. (Kira-kira berapa itu korban yang meninggal Pak?) Belum tahu, belum tahu. Tapi, kalau menurut perkiraan teman-teman itu dua. Tapi, yang lain kita belum tahu ini jumlah anunya. Karena panjang sekali kan 98 meter, jadi ada di posisi mana terbagi-bagi itu posisinya gitu loh. Mana bangunannya ini tebal sekali, kan harus kita potong dulu pakai gergaji, pakai alat lah," kata dia kepada KBR, Selasa (3/6).

Selasa (3/6) pagi tadi, bangunan ruko tiga lantai berukuran 98x15 meter yang sedang dibangun ambruk dan menimpa puluhan pekerja yang berada di bawahnya. Dugaan awal, ambruknya bangunan itu dikarenakan pondasi yang lemah.

Sekira 21 orang hingga kini masih tertimbun, sementara 54 orang lainnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka-luka. Proses evakuasi dengan pengerahan alat-alat berat saat ini terus dilakukan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending