Bagikan:

Jelang Ramadhan, Pengusaha Mebel Kewalahan Terima Pesanan

Menjelang memasuki bulan Ramadan, pengrajin mebel di Bondowoso, Jawa Timur, kebanjiran order. Salah seorang pengrajin mebel di sentra meubel Desa Pejaten, Azwar Anas mengaku, order yang datang meningkat hingga 50 persen lebih. Bahkan, pesanan mebel juga

NUSANTARA

Rabu, 11 Jun 2014 14:44 WIB

Author

Friska Kalia

Jelang Ramadhan, Pengusaha Mebel Kewalahan Terima Pesanan

Ramadhan, Pengusaha Mebel, Bondowoso

KBR, Bondowoso – Menjelang memasuki bulan Ramadan, pengrajin mebel di Bondowoso, Jawa Timur, kebanjiran order.

Salah seorang pengrajin mebel di sentra meubel Desa Pejaten, Azwar Anas mengaku, order yang datang meningkat hingga 50 persen lebih. Bahkan, pesanan mebel juga datang dari luar Bondowoso.

“Tambah banyak pesanan mendekat bulan puasa, kendala kami hanya kekurangan tenaga. Pesanan datang dari Jember, Kalisat, Banyuwangi. Pesanan datang terus tidak berhenti, bahkan kami sampai lembur untuk mengerjakan pesanan,” kata Azwar Anas saat ditemui Portalkbr di Sentra Industri Mebel, Desa Pejaten, Rabu (11/6).

Azwar mengaku kewalahan menerima pesanan yang jumlahnya bisa mencapai ratusan dalam sebulan. Barang yang paling banyak dipesan berupa meja dan kursi, lemari dan tempat tidur.

Banyaknya pesanan yang datang juga menyebabkan naiknya harga bahan baku kayu untuk pembuatan mebel. Menurut Azwar, harga 1 kavling kayu saat ini bisa mencapai Rp2 juta dari harga awal Rp1,5 juta. Namun, Azwar mengaku tidak bisa menaikkan harga jual karena pembeli dikhawatirkan akan berkurang.

Sentra industri mebel di Desa Pejaten, Bondowoso merupakan salah satu pusat kerajinan mebel yang terkenal hingga keluar daerah. Pengerjaan yang halus serta kualitas kayu yang bagus, membuat mebel buatan pengrajin di Bondowoso diminati banyak konsumen.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending