KBR , Yogyakarta – Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mencari motif penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang di rumah Julius Felicianus.
Juru bicara Polda DIY Anny Pudjiastuti mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal terhadap tersangka pelaku penganiayaan berinisial KH, mereka terganggu karena akses jalan masuk kampung tertutup oleh kendaraan saat doa bersama berlangsung di rumah Julius.
“KH mengatakan kelompok tersebut terganggu karena tidak dapat lewat masuk perumahan terhalang banyaknya kendaraan yang di parkir di depan rumah Pak Julius saat dilakukan Doa Rosario,“ kata Anny Pudjiastuti di Polda DIY, Selasa (3/6).
Aksi yang menyebabkan empat orang terluka tersebut, menurut KH tidak direncanakan dan spontan.
“Dia ngakunya cuma jengkel saja dan tidak ada perencanaan atau persiapan apa pun untuk menyerang,” tutur Anny Pudjiastuti.
Anny mengaku Polda DIY saat ini belum mampu mengembangkan motif penganiayaan tersebut, karena tersangka KH tidak bersedia berbicara banyak.
“Tersangka KH ingin didampingi seorang pengacara yang berasal dari pondok pesantrenya yaitu Pesantren Dogelan yang terletak di Jalan kaliurang KM 5, namun hingga kini mereka (pengacara) belum juga datang,“ tambah Anny.
Untuk tersangka lainnya, kata Anny, Polda DIY belum dapat menangkap dua orang yang wajahnya dikenali korban yaitu BH dan AS yang kini buron.
Hingga hari ini Polda DIY telah memanggil 16 saksi yang berasal dari jemaat Katolik di sekitar kediaman Julius dan korban penganiayaan.
Editor: Anto Sidharta
Ini Pengakuan Tersangka Penyerang Umat Katolik di Yogya
Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih mencari motif penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang di rumah Julius Felicianus.

Tersangka, Penyerang Umat Katolik di Yogya
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai