KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, akan melakukan operasi pasar di sejumlah pasar tradisional. Hal itu dilakukan menyusul terus naiknya harga kebutuhan bahan pokok di daerah itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, operasi pasar tersebut dilaksanakan sebelum puasa. Sebab diperkirakan harga kebutuhan pokok bakal naik tajam beberapa hari menjelang bulan puasa. Untuk itu pemkab Banyuwangi akan berupaya maksimal agar stok pangan strategis bisa tersedia di pasar khususnya selama bulan Ramadhan.
“Saya minggu ini akan rapat dengan Bulog dan lain-lain untuk menjaga sentimen pasar agar inflansi kita tetap terkendali. Tim pengendali inflasi daerah ini harus bekerja bagaimana caranya saya sedang berkoordinasi dengan Bulog, BPS dan lain-lain,” kata Azwar Anas.
“Nah, sebelum Ramadhan saya akan operasi beberapa pasar supaya stabilisasi harga ini terkendali dan tidak memicu inflasi. Kunci inflasi itu hanya dua yang paling pokok, satu harga bahan pokok. Kedua adalah daya dukung kebutuhan anak- anak sekolah,” tambah bupati.
Abdullah Azwar Anas menambahkan, dalam operasi pasar ini pemkab Banyuwangi akan bekerja sama dengan Bulog. Diharapkan adanya operasi pasar ini harga kebutuhan pokok tetap stabil.
Sementara itu, sepekan menjelang puasa harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar di Banyuwangi naik. Diantaranya harga telur naik Rp 18 ribu per kilogramnya dari sebelumnya Rp 15 ribu. Sedangkan harga ketan dari sebelumnya Rp 11 ribu menjadi 17 Rp ribu per kilogramnya.
Selain itu, harga daging ayam juga ikut naik dari harga Rp 26 ribu per kilogramnya menjadi Rp 28 ribu. Sedangkan harga daging sapi dari Rp 95 ribu naik Rp 110 ribu per kilo. menurut pedagang Sumarsono, naiknya harga kebutuhan pokok ini disebabkan karena stok dari agen berkurang.
Editor: Antonius Eko