Bagikan:

Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi di Banyuwangi Menurun.

Tingkat Konsumsi daging sapi di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, turun drastis. Diperkirakan penurunanya hingga 50 persen.

NUSANTARA

Kamis, 05 Jun 2014 14:00 WIB

Author

Hermawan

Harga Mahal, Konsumsi Daging Sapi di Banyuwangi Menurun.

harga daging, banyuwangi

KBR, Banyuwangi - Tingkat Konsumsi daging sapi  di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, turun drastis. Diperkirakan penurunannya hingga 50 persen.


Kepala Dinas Peternakan Banyuwangi Heru Santoso mengatakan, penurunan konsumsi daging sapi ini terjadi akibat melonjaknya  harga daging sapi di pasaran dalam sepekan terakhir ini. 


Naiknya harga daging sapi ini, dipicu imbas dari naiknya harga daging sapi di daerah lain. Kata dia, harga daging sapi di pasaran mencapai 100 hingga 110 ribu per kilogramnya.


“Sehingga alternatif saat ini juga mengarah kepada ayam potong. Ini menjadi satu alternatif pilihan ketika kita tidak bisa menjangkau daging sapi dan kambing. Domba juga harganya sekitar 100 sampai 110 sehingga alternatif harus bergeser ke ayam potong,” kata Heru Santoso. 


Heru Santoso menambahkan, meski konsumsi masyarakat terhadap daging sapi menurun, stok daging sapi masih mencukupi kebutuhan hingga Hari Raya Idul Fitri nanti.


Berdasarkan data dari Dinas Peternakan Banyuwangi, jumlah sapi tahun 2014 ini mencapai 110 ribu ekor, dengan tingkat kelahiran 3500 ekor per bulan. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi mencapai 900 ekor per bulannya. 


Harga Daging sapi jenis super di pasar tradisional Banyuwangi naik 15 ribu per kilogram. Sebelumnya harga daging berada dikisaran 95 ribu per kilogram. Namun dalam sepekan terakhir naik menjadi 110 ribu per kilo. 


Menurut salah satu pedagang Lilik Marlina, kenaikan dipicu karena sulitnya mencari sapi potong. Kalaupun ada harganya pun cukup mahal. Sehingga untuk mengatasi kerugian terpaksa pedagang menaikkan harga jual daging sapi.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending