Bagikan:

Gelombang Pasang Purnama, Puluhan Rumah Warga Aceh Rusak

Kerugian material ditaksir mencapai 100an juta rupiah.

NUSANTARA

Senin, 16 Jun 2014 06:13 WIB

Gelombang Pasang Purnama, Puluhan Rumah Warga Aceh Rusak

Aceh, gelombang pasang purnama

KBR, Lhokseumawe – Puluhan rumah warga di pesisir di Kabupaten Aceh dan Kota Lhokseumawe, rusak dihantam gelombang pasang purnama, Minggu (15/6) malam. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material ditaksir mencapai seratusan juta rupiah. 


Tokoh masyarakat Desa Ujong Blang Saiful mengatakan gelombang setinggi empat meter memporak-porandakan hunian penduduk. Yang juga ikut rusak adalah sejumlah pondok rujak di kawasan objek wisata pantai Ujong Blang. 


”Ketinggian air di sini kadang 4 meter, menghempas ke daratan berjarak 20 meter dari bibir pantai. Saat itu masyarakat panik. Kalau pasang purnama tidak bisa diprediksi, datangnya tiba-tiba,” jelas Saiful. 


Berdasarkan pantauan KBR semalam di lokasi, intensitas gelombang laut sudah berangsur normal. 


Masyarakat di daerah bencana itu sekarang mulai kembali ke rumah, sambil memperbaiki kerusakan. 


Selain di Ujong Blang, gelombang pasang juga merusak beberapa rumah di Desa Hagu Teungoh setempat. Sedangkan di Kabupaten Aceh Utara tercatat belasan rumah ikut menjadi rusak di Desa Kuala Cangkoy, Kecamatan Lapang. 


Bantuan terus mengalir untuk para warga yang rumahnya rusak. Ketua Partai Aceh, Zulkarnaini mengaku prihatin dengan bencana yang dialami penduduk pesisir setempat. 


”Kita kemari membawa beragam bantuan sandang dan pangan, mulai pakaian, sembaku, selimut dan lainnya. Intinya ini bisa bertahan sepekan lamanya,” jelasnya. 


Gelombang pasang purnama yang melanda Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara terjadi setiap tahun. Rata-rata pemukiman pesisir hanya berjarak sekitar beberapa meter dari bibir pantai. 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending