KBR, Surabaya – Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur siap menutup paksa lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya, Jawa Timur, jika deklarasi penutupan lokalisasi tersebut tidak dipatuhi.
Ketua DPW FPI Surabaya Muhammad Mahdi Al-Habsyi menegaskan, FPI yakin seluruh ormas Islam yang ada di Surabaya dan Jawa Timur pasti mendukung penutupan lokalisasi yang disebut-sebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara itu.
“Penutupan ini sudah harga mati. Jika tidak jadi, kita sendiri yang akan membubarkan,” kata Muhammad Mahdi Al-Habsyi.
Penutupan ini, menurut FPI, adalah langkah baik bagi kemajuan moral dan pembangunan di Kota Surabaya. Karenanya, jika ada lembaga atau ormas yang melawan penutupan Dolly, FPI juga siap melawan.
FPI mengaku sudah meminta Walikota Surabaya Tri Rismaharini untuk merazia para pekerja seks yang berada di pinggir jalan pasca penutupan Dolly.
Malam ini akan dilakukan deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak yang ada di Surabaya, Jawa Timur. Rencananya Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo akan hadir dalam deklarasi malam ini. Polisi juga sudah siap berjaga-jaga di sekitar lokasi deklarasi, yaitu di Islamic Center, Kota Surabaya.
Editor: Citra Dyah Prastuti