KBR, Jakarta - Nanti malam, Dolly akan ditutup. Berdasarkan pemantauan di lapangan sejak pagi tadi, sejumlah wisma di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu masih buka. Bahkan ada beberapa pos yang dijadikan tempat bagi mucikari dan para pekerja seks untuk menutup akses jalan menuju Gang Dolly dan Jarak. Total ada empat titik yang akan diblokir supaya tidak ada petugas yang masuk ke kawasan lokalisasi ini.
Di lapangan, ada dua kelompok yang terpecah yaitu yang setuju dengan penutupan dan yang tidak setuju. Warga yang tidak setuju Dolly ditutup berada di Kelurahan Putat Jaya dan Kecamatan Sawahan. Mereka menilai rencana Pemerintah Kota Surabaya tidak cukup matang soal bagaimana mengatur Dolly pasca penutupan. Pemkot berencana membangun sentra PKL dan ekonomi kreatif. Sempat juga terjadi intimidasi kepada warga yang setuju untuk menutup lokalisasi. Sementara itu warga yang pro penutupan lokalisasi menilai keadaan di Dolly dan Jarak sudah meresahkan masyarakat.
Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak akan dilakukan malam ini pukul 19.00 WIB di Gedung Islamic Center. Sejumlah anggota Komisi D DPRD setempat menolak hadir di deklarasi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya tersebut karena mereka merasa keputusan untuk menutup lokalisasi ini belum tepat waktunya. Menurut mereka, penutupan baru bisa dilakukan kalau Pemkot Surabaya sudah menepati janji membangun Pusat PKL, rumah kreatif, juga perpustakaan dan taman untuk mengganti perekonomian warga di dua lokalisasi tersebut.