Bagikan:

Dimediasi Polisi, Slanker Solo dan JAT Berdamai

Komunitas Slanker Solo dan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) berdamai setelah dimediasi polisi. Padahal sebelumnya, Slanker Solo telah melaporkan kasus penganiayaan oleh kelompok JAT saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day/CFD), di Surakarta

NUSANTARA

Selasa, 17 Jun 2014 13:11 WIB

Dimediasi Polisi, Slanker Solo dan JAT Berdamai

Slanker Solo, JAT Solo

KBR, Surakarta – Komunitas Slanker Solo dan anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) berdamai setelah dimediasi polisi.  Padahal sebelumnya, Slanker Solo telah melaporkan kasus penganiayaan oleh kelompok JAT saat  Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free Day/CFD), di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu lalu (15/6).

Menurut  Juru bicara Polresta Surakarta, Sis Raniwati, kini kedua kelompok tersebut telah  menyatakan damai dan menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

“Kita langsung memanggil koordinator lapangan ormas Islam dan komunitas Slanker. Penyelesaian kasus ini kan tidak harus ke pengadilan atau lewat jalur hukum. Keduanya, baik korban dan pelaku, bisa disepakati solusi (perdamaian) ini,” ujar Sis Raniwati ketika ditemui Portalkbr di Mapolres Surakarta, Selasa (17/6),

Kasus pemukulan pada Slanker Solo bermula ketika ratusan orang anggota Jamaah Ansharut Tauhid melalui area CFD di Jalan Slamet Riyadi.  Di lokasi itu, mereka membagikan brosur yang isinya ajakan bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadan dan imbauan pada warga nonmuslim agar menghormati bulan puasa. 

Aksi kekerasan muncul setelah kelompok ini tiba di kawasan Sriwedari. Mereka meminta sebuah pertunjukan musik yang digelar Slankers Solo dihentikan.  Namun, setelah pertujukan musik dihentikan, anggota JAT melakukan aksi pemukulan. Akibatnya, satu orang Slanker dan seorang warga pengunjung CFD mengalami luka-luka di bagian wajah.

Editor: Anto Sidharta

Baca juga:

2014, Slank Gelar Konser untuk Selamatkan Hutan dan Satwa

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending