Bagikan:

Dilarang Berjualan di Terminal Tirtonadi, Pedagang Protes

KBR, Surakarta - Sekitar 80 orang yang beratribut dan mengatasnamakam Paguyuban Pedagang Asongan Terminal Tirtonadi kota Surakarta menggelar unjuk rasa di Balaikota Surakarta. Mereka protes dilarang berjualan di kawasan Terminal Tirtonadi.

NUSANTARA

Selasa, 24 Jun 2014 15:13 WIB

Dilarang Berjualan di Terminal Tirtonadi, Pedagang Protes

Terminal Tirtonadi, surakarta

KBR, Surakarta - Sekitar 80 orang yang beratribut dan mengatasnamakam Paguyuban Pedagang Asongan Terminal Tirtonadi kota Surakarta menggelar unjuk rasa di Balaikota Surakarta. Mereka protes dilarang berjualan di kawasan Terminal Tirtonadi.

Ketua pedagang Asongan Terminal Tirtonadi Kota Surakarta, Suharsono, di Balaikota Surakarta, Selasa (24/6) siang, mengatakan aturan yang dikeluarkan pemkot Surakarta terkait penertiban Pedagang Asongan di kawasan terminal tersebut sangat merugikan.

“kami punya anak dan istri. Kebutuhan hidup harus tercukupi setiap hari. Kami pedagang asongan adalah pengusaha sejati, tanpa dibantu pemerintah, hanya bermodal 100 ribu rupiah, bisa menghidupi anak istri. Kami usaha biar anak kami bisa terus sekolah, pengeluaran terus semakin banyak. Dan kami benar-benar asongan kenapa kita yang sudah punya lahan untuk berdagang, mencari sesuap nasi, kami bersedia dibina dan ditata, ditertibkan, tapi jangan dilarang berjualan. Kenapa kita justru disumbat sumber rejeki kami,” kata dia.

Aksi unjuk rasa para pedagang asongan tersebut ditemui Wakil Walikota Surakarta, Achmad Purnomo. Namun Wakil Walikota belum memberikan solusi terkait aksi protes ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemkot Surakarta, Yosca Herman Sudrajat menyatakan pembangunan Terminal Tirtnadi memang berdampak pada penataan dan penertiban para pedagang asongan demi kenyamanan penumpang.

“Sistem terminal sekarang kan pakai boarding pass, kalau dulu, bis datang itu bisa ngetem atau berhenti menunggu penumpang, kalau sekarang kan tidak,” jelas Yusca.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending