Bagikan:

Dapat Izin Dari Walikota Bogor, Pedagang Tetap Digusur Satpol PP

KBR, Bogor

NUSANTARA

Kamis, 05 Jun 2014 14:57 WIB

Dapat Izin Dari Walikota Bogor, Pedagang Tetap Digusur Satpol PP

pedagang, digusur, satpol

KBR, Bogor – Pemerintah kota Bogor kembali melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL) yang masih nekat berjualan di Jalan Dewi Sartika, Kota Bogor.
 
Dalam penertiban ini, sempat terjadi aksi saling rebut  lapak antara pedagang dan Satpol PP yang melakukan penggusuran.

Salah seorang petugas Satpol PP harus menderita luka karena digigit oleh salah seorang pedagang sepatu di wilayah tersebut. Para pedagang tidak terima dagangannya digusur karena mereka telah mengantongi Izin dari walikota Bogor, Bima Arya agar tetap bisa berjualan hingga lebaran nanti.

“Kita sudah minta izin ke walikota dan walikota sudah mengijinkan pedagang berjualan sampai selesai lebaran,” ujar Siti, seorang pedagang sepatu.

Kepala Satpol PP Kota Bogor Agustiansyah mengatakan, penertiban sendiri berdasarkan instruksi Perda no 8 tahun 2011 tentang ketertiban umum diimana Satpol PP akan menertibkan para PKL yang berjualan dengan memakan badan jalan.

“Hari ini kita tertibkan PKL yang memakan badan jalan dan nanti yang di trotoar akan kita tertibkan juga. Hari ini baru satu titik dulu, rencananya nanti kita juga akan lakukan di titik lain,” katanya saat diwawancarai KBR.

Sementara itu, para pedagang yang menolak ditertibkan sempat melakukan perlawanan sebisanya. Namun karena jumlah Satpol PP yang banyak, maka lapak liar para pedagang kemudian disita oleh petugas Satpol PP.

Menanggapi hal ini, Walikota Bogor Bima Arya dengan tegas akan mentertibkan para PKL yang masih bandel berjualan di badan jalan. Namun pihaknya juga akan memberikan tempat relokasi bagi para PKL agar bisa berdagang kembali.

“Saya berserta PD pasar terus memikirkan relokasi. Ada beberapa opsi yang kita ajukan untuk tempat relokasi saat ini,” pungkasnya.


Editor: Luviana


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending