KBR, Jakarta – Sampai hari ini, rencana penutupan lokalisasi terbesar di Asia Tenggara, Gang Dolly dan Jarak belum berubah, yaitu 18 Juni 2014. Tanggal ini sudah dipercepat sehari dibandingkan rencana semula yaitu 19 Juni 2014.
Walikota Surabaya Tri Rismaharini ada di garda terdepan penutupan lokalisasi ini. Sejumlah persiapan sudah dilakukan, di antaranya dengan menyiagakan 750-an anggota kepolisian. TNI, Polisi, Linmas dan Satpol PP terus berkoordinasi, juga sudah memetakan potensi kerawanan saat penutupan nanti.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan dukungan penuh, dengan menyiapkan dana Rp 1,5 miliar yang bisa segera dicairkan untuk membantu kebutuhan operasiona lapangan. Pasca penutupan Dolly, 300-an mucikari juga akan dibekali uang Rp 5 juta untuk modal usaha. Pemerintah pusat tak ketinggalan, dengan mengeluarkan anggaran hingga Rp 4,5 miliar.
Sementara itu warga setempat dan pekerja seks yang menolak penutupan lokalisasi juga terus melawan. Ratusan warga sempat mengibarkan bendera merah putih yang dipasang setengah tiang di sepanjang Jalan Jarak, Kelurahan Putat Jaya. Warga juga mengklaim tidak pernah ada dialog antara warga dan pemkot soal rencana penutupan Dolly ini.
Besok, penutupan lokalisasi Dolly rencananya akan diawali dengan acara deklarasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak yang dipimpin oleh Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufrie.
Baca juga:
Komnas HAM: Jangan Ada Kekerasan di Dolly
