KBR, Nunukan – Hujan deras tidak menggoyahkan warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, untuk mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Ini terpaksa mereka lakukan menyusul kelangkaan BBM yang masih terjadi hingga kini.
Salah satu warga Nunukan, Raisamon mengaku rela mengantre di tengah hujan karena jika membeli bensin eceran harganya mencapai Rp10 ribu per liternya.
“Karena disini kan satu liter enam setengah ya, Jadi kalau per botol kan Rp10 ribu itu juga nggak sampai seliter. Ibaratnya rugi juga. Dimana sih kewenangannya?” ujar Raisamon saat antre di Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Rapti Indah, Senin (9/6).
Sementara Pengawas Lapangan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan, Wempi mengatakan, seringnya kelangkaan BBM bersubsidi di wilayah perbatasan dipicu oleh minimnya kuota BBM bersubsidi.
“Bahkan kita ngajukan itu dua kali lipat kuota yang ada. Melihat situasai kondisi yang sekarang ini tidak memungkinkan lagi kan kalau kita lihat daripada data kendaraan yang ada,” ujar Wempi di saat mengawasi pembelian BBM di APMS Rapti Indah.
Wempi menambahkan kuota BBM untuk Kabupaten Nunukan saat ini 11 ribu ton BBM jenis premium, sementara solar 4.000 ton.
Editor: Anto Sidharta
BBM Langka, Hujan pun Warga Rela Antre BBM
Hujan deras tidak menggoyahkan warga Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, untuk mengantre bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Ini terpaksa mereka lakukan menyusul kelangkaan BBM yang masih terjadi hingga kini.

NUSANTARA
Senin, 09 Jun 2014 15:23 WIB


BBM Langka, Nunukan, Antre BBM
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai