KBR, Trenggalek – Meski muncul sejumlah aksi penolakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan akan tetap mendukung rencana penutupan lokalisasi Dolly, seperti yang digagas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mengatakan, penutupan tempat prostitusi tersebut adalah keputusan tepat dan sejalan dengan program dari Pemerintah Provionsi Jawa Timur. Sementara itu untuk mencegah para para pekerja seks komersial (PSK) beroperasi di kota asalnya, gubernur meminta pemerintah kabupaten dan kota mengawasi dan memberikan pembinaan lanjutan.
"(Penutupan Dolly) jalan terus, untuk mengantisipasi agar tidak beroperasi di daerah lain, setelah kami didik kemudian diinformasikan ke pak bupati (di masing-masing daerah). Artinya jangan Dolly lagi," kata Soekarwo.
Soekarwo menambahkan, untuk mendukung penutupan tersebut, Pemprov Jatim telah menyiapkan anggaran dana serta sejumlah program pembinaan terhadap para PSK maupun mucikari. Dengan pembinaan itu, ia berharap mereka memiliki bekal untuk memulai hidup baru.
Sesuai dengan rencana pada pertengahan Juni ini, Pemerintah Kota Surabaya akan menutup lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara tersebut. Sejumlah pro dan kontra mewarnai rencana penutupan itu.
Editor: Anto Sidharta
Ada Penolakan, Pemprov Jatim Tetap Dukung Penutupan Dolly
Meski muncul sejumlah aksi penolakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan akan tetap mendukung rencana penutupan lokalisasi Dolly, seperti yang digagas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

NUSANTARA
Kamis, 12 Jun 2014 14:40 WIB


Pemprov Jatim, Penutupan Dolly
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai